Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Bintang? Asal dan Variasinya

Kompas.com - 09/01/2020, 06:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber NASA

KOMPAS.com - Manusia sudah akrab dengan bintang yang bisa dilihat di malam hari sebagai titik cerah, titik kecil atau setitik cahaya di langit. 

Bintang juga menjadi topik puisi, cerita dan lagu yang tidak terhitung jumlahnya. Tapi, sebenarnya apa itu bintang?

Mengenal bintang

Dikutip dari situs resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), bintang adalah obyek astronomi yang paling dikenal luas dan mewakili blok bangunan dan galaksi yang paling mendasar.

Bintang adalah bola gas bercahaya di mana sebagian besar unsur pembentuk bintang adalah hidrogen dan helium yang disatukan oleh gravitasinya sendiri. Temperaturnya sangat tinggi di intinya sehingga terjadi fusi nuklir, menghasilkan energi.

Tekanan luar gas yang dipanaskan oleh fusi diimbangi oleh tarikan gravitasi ke dalam, membuat bintang berada dalam keseimbangan hidrostatik.

Keseimbangan kekuatan hidrostatik ini berlangsung selama sebagian besar kehidupan bintang, mempertahankan suhu tetapnya.

Baca juga: Bintang Raksasa Betelgeuse Bertindak Aneh, Diprediksi Akan Meledak

Radiasi dan konveksi membawa energi dari inti keluar melalui atmosfer bintang. Ketika energi menjadi tinggi di atmosfer sehingga wilayah di atasnya transparan, ia keluar ke ruang angkasa sebagai cahaya dari semua panjang gelombang serta angin bintang.

Meskipun bintang-bintang mungkin terlihat diam di tempat (statis), bintang-bintang berputar dan tingkat luminositas (cahaya) bintang bervariasi.

Ada ratusan miliar bintang di Galaksi Bima Sakti saja. Di antaranya adalah Matahari, bintang terdekat dengan bumi, tempat tinggal manusia.

Asal bintang

Dari mana asalnya bintang? Setiap bintang terbentuk dalam awan besar gas dan debu. Seiring waktu, gravitasi menyebabkan awan berkontraksi, membuat gas semakin dekat dan berdekatan.

Semakin banyak gas yang terakumulasi di pusat, itu menjadi lebih padat dan tekanan meningkat. Ini menyebabkannya memanas dan mulai bersinar.

Gravitasinya terus menarik gas dan debu, semakin meningkatkan massa dan demikian pula tekanan dan suhunya.

Akhirnya, pusatnya mencapai jutaan derajat celcius, cukup panas untuk memadukan inti hidrogen dan menghasilkan energi yang kuat.

Baca juga: Nama Bintang dan Planet dari Rasi Centaurus Diambil dari Bahasa Nias

Panas yang dihasilkan fusi nuklir menyebabkan gas di pusat bintang mengembang, memberikan tekanan keluar. Saat keseimbangan hidrostatik tercapai, sebuah bintang terlahir.

Fusi nuklir memberi kekuatan pada bintang sampai suatu saat akhirnya kehabisan bahan bakar dan mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com