Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Papua Nuigini dan Bentuk Bilateral dengan Indonesia

Kompas.com - 08/01/2020, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Export driven economy, dengan fokus pengembangan utama adalah pertanian, perikanan dan kehutanan. Didukung degan pengembangan sektor pertambangan, migas, dan jasa.

Diharapkan dengan pola export driven economy, akan menciptakan stabilitas makroekonomi dan dapat meningkatkan investasi serta kompetisi.

3. Kesejahteraan sosial dan pembangunan desa

Prioritasa anggaran belanja negara Papua Nuigini ditujukan untuk meningkatkan sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian.

Hal ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan kerja dan pelatihan di bidang pertanian. Diarahkan pada pembangunan dan pembinaan pertanian serta peningkatan usaha skala kecil di pedesaan.

Pembangunan usaha tersebut sekaligus untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang terjadi di Papua Nuigini.

Baca juga: Polda Papua: Situasi Keamanan di Intan Jaya Kondusif

4. Swastanisasi

Menurut Somare, Papua Nuigini masih membutuhkan pastisipasi pemerintah dalam bidang-bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti listrik, air, transportasi, dan telekomunikasi.

Papua Nuigini menganggap terdapat bidang usaha yang akan menjadi lebih efisien apabila diserahkan kepada pihak swasta.

Oleh karena itu, pemerintahan Somare menjalankan kebijakan swastanisasi terbatas fungsional diserahkan oleh pihak swasta.

5. Reformasi sektor publik

Hal ini dilakukan agar sektor publik dapat secara transparan dan efisien dalam melayani masyarakat umum.

Dilakukan dengan tiga cara, yaitu capacity building, penajaman tanggung jawab fungsional, dan mengutamakan pendekatan sistem dalam manajemen sumber daya manusia.

Kebijakan luar negeri

Papua Nuigini memiliki beberapa kebijakan luar negeri dalam pemerintahannya, yaitu:

1. Look to the north

Pemerintah Papua Nuigini telah menerapkan kebijakan poltik luar negeri yang cukup berani, yaitu mengadakan pendekatan kepada negara-negara di Asia.

Selama pemerintahan Papua Nuigini berkiblat kepada Australia dan Selandia Baru.

2. Proactive and mature

Papua Nuigini secara aktif mengembangkan pola hubungan yang dewasa saling menguntungkan. Terutama dengan negara-negara tetangga Papua Nuigini dan negara sekitar kawasan.

Baca juga: Polresta Jayapura Amankan Ganja Senilai Rp 110 Juta Asal Papua Nugini

3. Selective engagement

Papua Nuigini berpegang pada prinsip tidak hanya melihat ke utara dan negara kawasan Pasifik, tetapi juga melakukan kerja sama secara bilateral dan multilateral dengan berbagai negara untuk memenuhi kepentingan nasional Papua Nuigini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com