Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Litosfer dan Material Pembentuknya

Kompas.com - 05/01/2020, 09:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku, terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

  1. Batuan beku dalam, yang terjadi dari pembekuan magma yang berada jauh di dalam kulit bumi. Seperti granit, diotit, dan gabro.
  2. Batuan beku gang atau korok, terjadi dari magma yang membeku di lorong antara magma dan permukaan bumi. Magma yang terserap di lapisan litosfer kemudian membentuk kristal mineral. Campuran kristal mineral inilah ciri dari batuan korok.
  3. Batuan beku luar, terjadi dari magma yang keluar ke permukaan bumi. Contohnya, basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, dan batu apung.
  • Batuan sedimen

Batuan mineral yang terbentuk di permukaan bumi dan mengalami pelapukan. Bagian pelapukan yang lepas dan ditransportasikan oleh aliran air, angin, atau gletser kemudian mengendap.

Mengalami sedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan terjadi batuan sedimen.

Baca juga: Tanah Longsor di Pinggir Kali Tanah Baru Depok, Pohon Tutupi Jalan

 

Batuan metamorfshutterstock.com Batuan metamorf

  • Batuan metamorf

Kelompok batuan hasil transformasi dari satu tipe ke tipe sebelumnya. batuan metamorf mrupakan bagian dari kerak bumi dan diklasifikassikan berdasarkan terksturnya.

Batuan jenis ini terbentuk akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami suhu tinggi dan tekanan besar dari lapisan batuan di atasnya.

Manfaat litosfer

Litosfer atau kerak bumi menjadi bagian dari bumi yang secara langsung memengaruhi kehidupan.

Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi makhluk idup, termasuk manusia.

Litosfer bagian bawah mengandung bahan mineral yang juga bermanfaat bagi makhluk hidup. Misalnya, minyak bumi, gas, batu bara, besi, nikel, dan timah.

Baca juga: 5.100 Gempa Bumi Guncang Maluku Sepanjang 2019

Selain sebagai tempat kehidupan mahkluk hidup, litosfer juga menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, bercocok tanam dan membangun tempat tinggal.

Lempeng tektonik

Litosfer pada bumi sangat berkaitan erat dengan aktivitas tektonik. Aktivitas tersebut menggambarkan interaksi lempengan besar litosfer.

Pergerakan lempeng tektonik dimungkinkan oleh energi panas dari bagian mantel litosfer. Energi panas membuat batuan litosfer lebih elastis.

Aktivitas tektonik memberikan dampak geologis di bumi, seperti gempa bumi, gunung berapi, pembentukan gunung (orogeni), dan parit laut.

Aktivitas tektonik dapat membentuk litosfer atau kerak bumi yang baru. Pada litosfer samudera dan benua, lempeng tektonik sering bergeser satu sama lain.

Baca juga: Bumi Benar-benar Bulat, Ini Buktinya

Pengaruh litosfer pada lingkungan

Komponen pada lingkungan, seperti biosfer (makhluk hidup), cyrosphere (daerah beku dan tanah beku), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) saling berhubungan dan mampu memengaruhi litosfer.

Batuan keras dari litosfer dapat dihancurkan melalui pergerakan gletser (cyrosphere) yang kuat. Pelapukan dan erosi yang disebabkan angin (atmosfer) atau hujan (hidrosfer) juga dapat merusak lapisan litosfer.

Komponen organik biosfer, sisa tumbuhan dan hewan yang bercampur dengan batuan yang terkikis juga bisa menciptakan tanah yang subur.

Litosfer yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan cyrosphere memengaruhi perbedaan suhu di bumi.

Gunung-gunung tinggi sering memiliki suhu lebih rendah dibandingkan lembah atau bukit. Zona iklim suatu wilayah juga diperlukan untuk organisme makhluk hidup yang berada di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com