Ketika benua Gondwana mencapai kutup selatan maka berakhir juga periode Ordovisium ini, ditandai dengan iklim yang berubah.
Sejumlah besar geltser terbentuk dan mengakibatkan laut-laut dangkal menjadi kering.
Sekitar 60 persen invertebrate laut menghilang dari jejak fosil.
Periode ini berlangsung kira-kira 1,5 - 2,8 juta tahun yang lalu. Diawali dengan peristiwa kepunahan spesies laut sebanyak 60 persen.
Berlangsung sekitar 2,8 - 2,5 juta tahun lalu. Diambil dari nama daerah Inggris tempat di mana pertama kalinya batuan exmoor dipelajari.
Periode ini disebut juga sebagai masa kejayaan ikan, karena banyak ikan tak berahang dan placoderma hidup pada periode ini.
Baca juga: Warisan Benda Purbakala Bikin Cirebon Berpotensi Jadi Kota Wisata Sejarah
Pada akhir periode ini terdapat dua alur evolusi ikan.
Pertama, ikan bersirip pipih yang semakin beraneka ragam dan meliputi sebagian besar ikan pada masa kini.
Kedua, ikan bersirip bulat yang dapat bernapas di udara.
Pada periode devon lautan dipenuhi berbagai jenis koral yang tumbuh menjadi karang yang besar.
Di dasar laut terdapat hewan bercangakang sendi yang disebut bivalvia dan berbagai jenis lainnya.
Di akhir periode ini terjadi kepunahan besar. Dipicu karena zaman es yang menyebabkan turunnya permukaan laut di bumi.
Baca juga: Sungai Mengering, Warga Temukan Benda yang Diduga Situs Purbakala
Berlangsung 2,5 - 0,8 juta tahun yang lalu. Nama karbon digunakan karena adanya lapisan tebal kapur yang ditemukan di Eropa Barat.
Di periode ini kehidupan di daratan telah berkembang pohon-pohon konifer.
Periode karbon di hutan dipenuhi serangga raksasa, dan reptile.
Periode ini berakhir ditandai ketika zaman es dimulai yang memengaruhi hampir seluruh belahan bumi selatan.
Berlangsung 0,8 - 0,4 juta tahun yang lalu dan menjadi periode terakhir pada zaman paleozoikum.
Terbagi menjadi tiga yaitu lapongian, guadalupian, dan cisuarian.
Baca juga: Emisi Bahan Bakar Fosil Memicu Pengasaman Laut Sejak 1880
Periode ini berakhir dengan kepunahan 95 persen spesies di buni.
Kepunahan ini memicu evolusi dari dinosaurus. Kematiannya memberikan ruang bagi kelompok gewan lain untuk berkembang.
Pada zama paleozoikum juga terdapat peninggalan batu-batuan yang sudah bisa digunakan.
Seperi kapak genggam atau perimbas (chooper), kapak penetak, alat - alat dari batu (flakes), dan alat tulang.
Pada zaman ini terdapat manusia dengan ciri Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis.
Periode ini memiliki reptile yang berkembang sangat besar. Terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
Berlangsung kira-kira 250 - 200 juta tahun yang lalu.
Baca juga: Fosil Udang Koma Berusia 90 Juta Tahun Ditemukan di Amerika Selatan