Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak dari Kenaikan Permukaan Air Laut

KOMPAS.com - Kenaikan muka air laut adalah fenomena peningkatan volume air laut yang disebabkan oleh faktor-faktor kompleks.

Terjadinya kenaikan muka air laut disebabkan oleh meningkatnya suhu global akibat peningkatan gas-gas rumah kaca dan perubahan cuaca yang ekstrem.

Pada awalnya, kenaikan muka air laut merupakan rangkaian proses pasang surut air laut. Namun, saat ini semakin tingginya muka air laut bukan lagi hanya karena proses dari pasang surut air laut tetapi juga pengaruh dari perubahan iklim global.

Akibat cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut, maka akan memberi dampak bagi kehidupan makhluk hidup termasuk manusia.

Lantas, bagaimana dampak kenaikan muka air laut?

Kenaikan muka air laut merupakan konsekuensi dari perubahan iklim yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan infrastruktur, serta ancaman tenggelamnya kawasan pesisir.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari kenaikan muka air laut di antaranya:

Perubahan garis pantai

Garis pantai adalah salah satu fitur linear yang paling penting di permukaan bumi yang sifatnya dinamis (berubah-ubah).

Adanya perubahan garis pantai dapat berakibat pada kehidupan masyarakat karena secara perlahan memberikan dampak hilangnya lahan yang memiliki elevasi rendah terhadap muka air laut.

Perubahan garis pantai yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya pengurangan daratan (abrasi) dan penambahan daratan (akresi).

Penggenangan daerah dataran rendah

Salah-satu bentuk dampak fisik dari kenaikan muka air laut adalah terendamnya lahan secara permanen dan sementara (periodik).

Lahan yang terendam secara permanen dikategorikan sebagai penyusutan atau pengurangan luas lahan (land loss), sedangkan yang terendam secara periodik dikategorikan sebagai lahan terdegradasi.

Banjir di wilayah pesisir

Kenaikan muka air laut merupakan ancaman yang serius bagi penduduk dan infrastruktur khususnya di wilayah pesisir. 

Umumnya, daerah yang rentan terkena banjir merupakan daerah yang memiliki elevasi rendah atau daerah rawa-rawa pantai, sehingga dapat diperkuat dengan adanya banjir karena curah hujan yang tinggi.

Kenaikan muka air laut diprediksi akan menyebabkan hilangnya sebagian lahan (land loss) di wilayah tersebut. Lahan yang terendam air laut secara periodik akan mengalami penurunan kualitas, hasilnya berupa lahan terdegradasi.

Tenggelamnya pulau-pulau kecil

Potensi tenggelamnya suatu pulau kecil terluar dapat menyebabkan tempat kedudukan titik pangkal menghilang sehingga memicu hilangnya tanda fisik batas suatu wilayah.

Hal tersebut bisa berakibat munculnya persoalan-persoalan baru tentang kewilayahan perairan Indonesia, dan akan berimplikasi secara signifikan terhadap keutuhan kedaulatan NKRI.

Tenggelamnya pulau-pulau kecil juga akan berdampak pada hilangnya sebagian potensi yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi tinggi.

Intrusi air laut ke akuifer

Intrusi air laut ke dalam akuifer adalah proses penyusupan atau terdesaknya air tawar di bawah tanah oleh air laut di dalam akuifer pada daerah pantai.

Terjadinya intrusi air laut diawali dengan adanya pergerakan zona transisi secara dinamis yang disebabkan oleh perubahan akuifer tertekan dan dipengaruhi oleh satuan batas garis pantai, sehingga terjadi desakan antara air laut dan air tawar.

Intrusi air laut merupakan salah satu sumber pencemaran terhadap air tanah yang mengakibatkan tingginya kandungan garam dalam air tanah.

Referensi:

  • Lady Jewlaika, Mubarak, Trisla Warningsih. 2022. Kerentanan Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik dan Sosial Ekonomi di Kelurahan Pelitung Kota Dumai. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 16 No. 2.
  • Sayidah Sulma. 2012. Kerentanan Pesisir Terhadap Kenaikan Muka Air Laut. Tesis FMIPA UI.
  • UNDP. 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta: United Nations Development Programme Indonesia

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/20/040000769/dampak-dari-kenaikan-permukaan-air-laut-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke