Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah

Oleh: yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Pusat pertumbuhan memiliki dua pengertian, yaitu secara fungsional dan geografis.

Secara fungsional, pusat pertumbuhan merupakan lokasi yang menjadi konsentrasi bagi kelompok usaha untuk saling berhubungan secara dinamis sehingga menjadi stimulasi kegiatan ekonomi.

Sedangkan secara geografis, pusat pertumbuhan adalah lokasi yang memiliki berbagai fasilitas sehingga menjadi pusat daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di wilayah yang memiliki fasilitas.

Pengertian pusat pertumbuhan wilayah diperkuat dengan adanya teori-teori yang muncul dari

Pusat pertumbuhan wilayah memiliki teori-teori yang muncul dari beberapa tokoh atau ahli. Berikut jenis-jenis teori pusat pertumbuhan wilayah, yaitu:

Teori Polarisasi Ekonomi

Menurut Gunnar Myrdal, setiap daerah memiliki pusat yang menjadi daya tarik masuknya tenaga kerja, modal, dan barang perdagangan. Hal ini akan semakin berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi (polarization of economic growth).

Sebagai contoh konsep desa dan kota. Dalam teori ini, kota sebagai pusat pertumbuhan menjadi daya tarik bagi orang-orang yang tinggal di pinggiran. Pinggiran disini biasanya dimaknai sebagai desa atau daerah lain di sekitar kota.

Fenomena ini bagaikan dua mata pisau, memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif disebut dengan spread effect. Sedangkan, dampak negatif disebut dengan backwash effect.

Berikut beberapa spread effect atau dampak positif dari pembentukan pusat pertumbuhan bagi suatu negara:

  • Kesempatan bekerja bertambah
  • Upah buruh semakin tinggi
  • Bahan mentah dapat dipasarkan

Adapun dampak negatif atau backwash effect sebagai berikut:

Teori Kutub Pertumbuhan

Perroux berpendapat bahwa fakta dasar dari perkembangan spasial, sebagaimana halnya dengan perkembangan industry.

Perroux berpendapat bahwa:

“Pertumbuhan tidak terjadi di sembarang tempat dan juga tidak terjadi secara serentak; pertumbuhan itu terjadi pada titik-titik atau kutub-kutub perkembangan, dengan intensitas yang berubah-ubah; perkembangan ini menyebar sepanjang saluran-saluran yang beraneka ragam dan dengan efek yang beraneka ragam terhadap keseluruhan perekonomian”.

Menurut Perroux, faktor dari pembangunan dapat disebabkan oleh suatu konsentrasi (aglomerasi) tertentu bagi kegiatan ekonomi dalam suatu ruang yang abstrak.

Boudeville mendefinisikan kutub pertumbuhan (growth pole) sebagai:

“Sekelompok industri yang mengalami ekspansi yang berlokasi di suatu daerah perkotaan dan mendorong perkembangan kegiatan ekonomi lebih lanjut ke seluruh daerah pengaruhnya”.

Tidak hanya itu, Boudeville juga merumuskan konsep growth pole sebagai suatu model perencanaan yang bersifat operasional, yang menjelaskan suatu kondisi pertumbuhan akan tercipta pada wilayah yang menyebabkan munculnya kutub (polarized region).

Glasson memperkuat teori kutub pertumbuhan dengan merumuskan beberapa konsep dasar dan perkembangan geografi yang mendukung adanya kutub (polarized region). Berikut rinciannya:

Teori Tempat Sentral

Walter Christaller menggagas teori tempat sentral, yang didasarkan pada pola persebaran dan lokasi pemukiman.

Teori itu kemudian diperkuat oleh August Losch. Keduanya berpendapat bahwa aspek keruangan persebaran pemukiman dan ekonomi ada simpul-simpul jaringan heksagonal.

Suatu tempat sentral memiliki batas pengaruh melingkar dan komplementer terhadap area sentral. Daerah komplementer sendiri merupakan daerah yang dilayani oleh tempat sentral.

Adapun, lingkaran batas pada kawasan yang terpengaruh oleh tempat sentral disebut sebagai ambang batas (threshold level).

Berikut konsep dasar dari teori tempat sentral:

Tempat sentral sendiri memiliki batas pengaruh. Batas tersebut melingkar di sekitar tempat sentral. Suatu tempat sentral biasanya berupa kota besar, pusat bisnis, ibu kota provinsi, kota kabupaten, dan lain-lain. Masing-masing wilayah sentral akan menarik penduduk di sekitar titik pusat.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/10/220000569/3-teori-pusat-pertumbuhan-wilayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke