Menumbuhkan Jiwa Kreativitas Siswa Melalui Bazaar Kewirausahaan 

Oleh: Rina kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Jambi 

KOMPAS.com - Pendidikan memiliki peran penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan Bangsa. Hal ini karena pendidikan menjadi wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. 

Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Untuk terus mengembangkan potensi diri dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, peserta didik diajak untuk mengimplementasikan kegiatan kewirausahaan untuk membangun kreativitas melalui bazaar. 

Di dalam bazaar tersebut, siswa diajak untuk berjualan produk sesuai minatnya. Dengan bazaar kewirausahaan para siswa dapat belajar risiko untung dan rugi dalam berjualan.

Selain itu, siswa bisa belajar dari kesalahan jika mengalami kerugian. Dengan belajar dari kesalahan terebut akan ditemukan strategi untuk mendapatkan keuntungan. 

Selain itu siswa juga bisa belajar bagaimanan menghadapi permasalahan dalam usaha, serta melatih jiwa kewirausahaannya.

Pengertian kewirausahaan 

Dikutip dari buku Kewirausahaan: Teori, Kasus, dan Solusi (2013) oleh Irham Fahmi, kewirausahaan adalah ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mencapai hasil karya.

Keberanian mengambil risiko sudah menjadi milik seorang wirausaha. Wirausaha dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan belum memiliki perhatian di pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju wirausaha sejati.

Peserta didik menjadi salah satu golongan elite masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa masa depan.

Jiwa kewirausahaan adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreativitas yang dimiliki seseorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan.

Kunci sukses berwirausaha

Beberapa kunci sukses berwirausaha, sebagai berikut: 

• Kreatif dan inovatif

Kreatif dan inovatif menjadi kunci sukses wirausaha. Perubahan usaha sifatnya dinamis. Sehingga seorang wirausaha harus bisa mengikuti perubahan zaman, kondisi keuangan, atau perubahan pasar. 

Seorang wirausaha harus beradaptasi untuk membuat bisnisnya tetap bertahan dalam perubahan yang ada. Usaha yang selalu kreatif dan inovatif akan terlihat menonjol di mata konsumen. 

• Komitmen 

Dilansir dari Forbes, komitmen menjadi komponen yang penting bagi wirausaha. Hal ini karena komitmen akan melahirkan rasa tanggung jawab dalam usaha yang dibangun.

Komitmen disiplin menjalankan bisnis menjadi salah satu kunci sukses dalam berwirausaha.  

Semua keputusan dalam usaha yang dengan hasil baik sukses maupun gagal menjadi tanggung jawab seorang pengusaha. Selain itu, pengusaha juga bertanggung jawab untuk membangun, mengembangkan, dan mencegah kehancuran. 

• Tekun 

Merintis usaha bukan hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Sehingga harus ditekuni. Selain tekun dalam usaha, seorang wirausaha juga tekun belajar hal baru dan membangun jaringan usaha. 

• Kepemimpinan yang baik 

Pemimpin yang baik mampu tegas dan mengambil keputusan dan mengelola sumber daya usahanya. Pemimpin yang baik juga bisa melihat kekurangan serta kelebihan usaha dan membangun tim yang solid. 

• Berpikir positif 

Memiliki pola pikir positif menjadi kunci kesuksesan wirausaha. Seorang wirausaha menjadi lebih percaya diri, berani dalam mengambil keputusan, juga membuka potensi dalam diri. 

Pola pikir positif mampu membangun kekuatan pada diri sendiri. Sebaliknya, pola pikir negatif akan menutup potensi diri, membuat kita merasa renda, takut, dan menyerah.