KOMPAS.com - Perilaku konsumen penting untuk dipelajari karena dapat membantu perusahaan atau pemasar mencari tahu hal apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
Upaya mencari tahu, mengenal, memahami, dan mempelajari perilaku konsumen merupakan pengetahuan dasar yang sangat penting dalam dunia pemasaran.
Maka dari itu, perusahaan atau pihak pemasar harus berusaha mempelajari bagaimana perilaku atau sikap konsumen ketika mencari produk.
Alasan perilaku konsumen penting untuk dipelajari
Sebagaimana mengutip dari buku Perilaku Konsumen: Strategi dan Teori (2021) karya Nora Anisa Br Sinulingga dan Hengki Tamando Sihotang, menurut Mowen dan Minor, ada dua alasan mengapa perilaku konsumen penting untuk dipelajari, yakni:
Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen merupakan hal yang sangat penting. Dengan mempelajari dan memahami perilaku konsumen, pemasar akan lebih mudah dalam menentukan kebijakan yang tepat serta efisien.
Perilaku konsumen juga penting dipelajari, guna mengikuti perkembangan penjualan atau perdagangan saat ini, yang lebih banyak menawarkan produk dibanding jumlah permintaan.
Melansir buku Pola Perilaku Konsumen dan Produsen (2019) karya M. Yusnita, perilaku konsumen penting untuk dipelajari karena perilaku tersebut menggambarkan bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, serta mengevaluasi sebuah produk.
Dalam praktiknya, perilaku konsumen sangat memengaruhi keputusan pembelian, yakni kondisi di mana konsumen memutuskan untuk membeli produk atau tidak.
Saat konsumen memutuskan membeli produk, hal ini akan berdampak pada nilai penjualan perusahaan. Setelah membeli dan mengonsumsinya, perusahaan atau pemasar akan berupaya mencari tahu seberapa besar peluang konsumen untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
Dengan mencari tahu dan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan atau pemasar bisa mencari serta menemukan bentuk promosi dan kebijakan yang dianggap lebih tepat dan sesuai dengan perilaku konsumennya.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/22/120000369/mengapa-perilaku-konsumen-penting-untuk-dipelajari-