KOMPAS.com - Setelah membaca buku sastra, kita pasti punya pendapat tentang buku itu. Pendapat yang baik tidak sekadar menyebut karya sastra itu jelek atau bagus.
Pendapat yang baik harus bisa menjelaskan satu per satu isi atau hal yang dibahas di dalam buku.
Kita juga bisa menilai atau memberi tanggapan terhadap buku sastra yang sudah dibaca dalam bentuk ulasan.
Hal yang harus diperhatikan saat memberi pendapat pribadi
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memberikan pendapat pribadi, di antaranya:
Artinya kita memberi tanggapan sesuai dengan isi cerita. Contohnya, “Cerita Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya,” dan sebagainya.
Contohnya, “Menurut saya, pesan dari buku ini mengajarkan kita untuk selalu peduli dan berbagi kepada orang yang membutuhkan”.
Contohnya, “Cerita bawang merah dan bawang putih berisi cerita tentang sikap tidak adil yang dialami oleh bawang putih akibat perbuatan bawang merah dan ibu tirinya. Hal ini sangat tidak baik jika kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.”
Misalnya, “Menurut pendapat pribadi saya, alangkah baiknya jika sampul buku tersebut disesuaikan dengan tema yang disampaikan pada isi buku.”
Hal-hal yang bisa dinilai pada Buku Sastra
Dikutip dari Buku Penilaian Jilid 4B yang ditulis oleh Irene MJA, dkk, kita dapat menyampaikan pendapat pribadi tentang buku sastra pada beberapa hal berikut:
Adapun dalam sebuah cerita fiksi, kita dapat menyampaikan pesan pribadi pada hal-hal berupa:
Memberi pendapat pada buku sastra artinya kita menilai cerita di dalam buku yang sudah dibaca.
Kita memberi tanggapan pada suatu cerita tentang kelebihan dan kekurangan yang lebih baik lagi jika disertai dengan saran positif.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/22/140000969/menyampaikan-pendapat-pribadi-tentang-buku-sastra