Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Denudasi: Definisi, Faktor Penyebab, Proses, dan Dampaknya

KOMPAS.com - Bumi tempat tinggal kita tidaklah sama dari awal terbentuk hingga sekarang. Bumi mengalami banyak sekali perubahan lanskap geografisnya.

Pada awalnya Bumi hanya terdiri dari satu daratan yang sangat luas, kemudian terpecah-pecah menjadi daratan yang lebih kecil seperti sekarang.

Salah satu proses alami perubahan permukaan bumi adalah denudasi. Denudasi adalah semua proses penurunan batuan baik secara kimiawi maupun fisik yang mengakibatkan terkikisnya permukaan bumi.

Dilansir dari World Atlas, denudasi terdiri dari tiga jenis yaitu erosi, pelapuka, dan pemborosan massal.

Faktor penyebab denudasi 

Denudasi terjadi karena berbagai faktor, baik endogen (dari dalam bumi) seperti aktivitas tektonik dan vulkanik, maupun dari tenaga eksogen (dari luar bumi) seperti berbagai fenomena cuaca.

Berikut adalah faktor terjadinya denudasi:

  • Aktivitas Antropogenik

Aktivitas antropogenik adalah segala macam aktivitas yang berdampak dari aktivitas manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terjadinya denudasi.

Misalnya penggundulan hutan akibat penebangan baik untuk diambil kayunya maupun pembukaan lahan pertanian. Tidak adanya hutan membuat air dan cuaca lebih mudah untuk mengikis batuan dan berakhir dengan denudasi.

Selain penggundulan hutan, pembangunan gedung pencakar langit yang membebani permukaan tanah juga dapat memicu denudasi.

Belum lagi pengeboran dan penggalian hasil tambang seperti batu kapur, emas, dan nikel yang juga memicu terjadinya denudasi.

  • Iklim

Dilansir dari Sciencing, iklim berperan penting dalam pemecahan batu menjadi tanah dan sedimen atau yang biasa disebut dengan pelapukan. Iklim mencakup cuca rata-rata yang terjadi di suatu lingkungan seperti curah hujan, kecepatan angin, dan juga intensitas matahari.

Daerah dengan iklim yang lembab juga hangat, batuannya cenderung mengalami denudasi melalui pelapukan kimiawi.

Hal ini disebabkan iklim lembab memiliki lebih banyak asam lemah di atmosfernya. Sedangkan daerah dengan iklim kering yang dingin, batuannya cenderung mengalami denudasi melalui pelapukan fisik.

Misalnya, seringnya angin kencang melanda dan pembentukan es di celah-celah batuan yang membuat batuan tersebut retak.

  • Faktor Geologi

Faktor geologi berperan penting dalam denudasi Bumi selama berabad-abad. Faktor geologi mencakupi aktivitas tektonik, aktivitas vulkanik, cuaca, serta fenomena luar bumi seperti hantaman meteor, pasang surut akibat bulan, hingga angin matahari.

Aktivitas tektonik akibat pergeseran lempeng bumi dapat menyebabkan denudasi. Aktivitas tektonik dapat menyebabkan terbentuknya pegunungan, perpecahan benua, aktivitas vulkanik, dan gempa bumi.

  • Topografi Permukaan Bumi

Topografi permukaan bumi mencakup kemiringan permukaan dan kontur lahan. Topografi permukaan bumi seperti dataran tinggi, dataran rendah, permukaan curam, dan permukaan landai sangat mempengaruhi terjadinya denudasi.

Permukaan bumi dengan lanskap yang curam atau terjal cenderung mengalami denudasi lebih cepat. Pada permukaan yang curam sering terjadi pemborosan massal, yaitu penurunan tanah dan batuan dalam jumlah banyak seperti longsor.

Setelah denudasi terjadi, biasanya daerah terjal tersebut menjadi lebih landai dan ketinggiannya berkurang.

Proses denudasi

Proses denudasi terjadi melaui tiga cara yaitu:

  1. Proses mekanis, terjadi secara mekanis atau mengkis batuan secara fisik seperti terjadinya erosi dan pemborosan massal.
  2. Proses kimiawi, terjadi secara kimia, atau yang biasa kita kenal dengan pelapukan batuan
  3. Proses biologi, terjadi karena adanya aktivitas makhluk hidup. Misalnya aktivitas antropogenik, aktivitas hewan, dan juga pengikisan serta pemecahan batuan oleh mikroorganisme tanah.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/16/152348269/denudasi-definisi-faktor-penyebab-proses-dan-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke