Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makna Saling Ketergantungan dalam Wirausaha

Ketergantungan ini juga mencakup kegiatan ekonomi. Contohnya ketergantungan penjual dengan pembeli. Penjual tidak akan mendapat uang atau penghasilan jika tidak ada pembeli.

Begitu pula sebaliknya, pembeli tidak akan mendapat kebutuhan atau barang yang diinginkan, jika tidak ada penjual. Contoh lainnya juga bisa dilihat dari ketergantungan antarwirausaha.

Menurut KBBI, pelaku wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengenali, menentukan, mengatur modal, serta menyusun langkah yang tepat dalam memasarkan barang atau jasanya.

Dalam dunia ekonomi atau bisnis, ketergantungan antarwirausaha tidak menjadi rahasia lagi atau sudah wajar terjadi. Bukan tanpa alasan, ketergantungan antarwirausaha memiliki tujuan.

Mengutip dari situs BBC, wirausaha saling bergantung satu sama lain agar bisnis atau roda ekonomi bisa berjalan dengan baik serta efektif.

Selain itu, ketergantungan antarwirausaha juga bertujuan untuk saling membantu satu sama lain. Karena antarwirausaha juga saling membutuhkan, entah dari bahan produksi atau lainnya.

Produsen merupakan pihak yang bertugas sebagai penghasil barang. Distributor merupakan pihak yang bertugas untuk menyalurkan barang. Sedangkan konsumen merupakan pihak yang menggunakan barang.

Contoh nyata saling ketergantungan dalam wirausaha

Jika kita datang ke pasar atau ke gerai perbelanjaan yang menyediakan banyak barang kebutuhan pokok, kita akan menemukan sayuran. Sayuran merupakan hasil produksi dari para petani. Misalnya petani kangkung yang menjual hasil taninya ke distributor.

Dalam hal ini, distributor adalah pasar, gerai perbelanjaan, toko kelontong dan toko sejenisnya yang menjual sayuran dan bahan pokok lainnya.

Kemudian konsumennya adalah pengunjung atau pembeli tersebut. Jika di pasar harganya bisa ditawar namun jika di gerai perbelanjaan harganya tidak bisa ditawar.

Contoh lainnya adalah pakaian yang kita gunakan. Pakaian yang kita beli di toko, juga diproduksi terlebih dahulu oleh pabrik.

Ketika ingin memproduksi pakaian, pabrik membutuhkan benang dan kain. Pabrik harus membeli bahan mentah dari petani wol, sutra, ataupun bahan lainnya.

Setelah mendapat bahan mentahnya, pabrik baru mulai bisa memproduksi pakaian. Dalam hal ini petani dan pabrik sama-sama menjadi produsen.

Setelah pakaiannya jadi, pabrik akan menjual hasil produksinya ke distributor, misalnya toko pakaian atau gerai perbelanjaan. Sedangkan konsumennya adalah masyarakat atau kita sendiri yang membelinya.

Jika peran produsen tidak ada, maka distributor tidak bisa menjual dan mendapat keuntungan dari penjualan, serta konsumen tidak bisa mendapat apa yang dibutuhkan.

Jika peran distributor tidak ada, maka produsen tidak bisa menjual hasil barangnya dan konsumen akan kebingungan mencari dan membeli barang yang dibutuhkan.

Jika peran konsumen tidak ada, maka produsen bisa menjual barangnya namun distributor tidak bisa membeli dan menjual kembali karena tidak ada yang membelinya.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/14/154949669/makna-saling-ketergantungan-dalam-wirausaha

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke