Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peristiwa yang Mengawali Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda

Secara garis besar, peristiwa yang mengawali pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda adalah Agresi Militer Belanda 2, perundingan Roem-Royen dan Konferensi Meja Bundar.

Agresi Militer Belanda 2

Pada tanggal 18 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda 2 untuk menduduki kota Yogyakarta dan menangkap seluruh pemimpin-pemimpin Repubilk Indonesia. Agresi Militer Belanda 2 berlangsung secara cepat dan menuai keberhasilan yang diidamkan oleh Belanda.

Keputusan Belanda untuk melakukan Agresi Militer Belanda 2 menimbulkan kecaman dari dunia internasional.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Dewan Keamanan PBB merasa tersinggung oleh keputusan Belanda untuk mengadakan agresi militer terhadap Indonesia.

Pada 22 Desember 1948, Amerika Serikat juga memberhentikan semua bantuan ekonomi terhadap Belanda.

Perjanjian Roem-Royen

Pada 31 Desember 1948, Dewan Keamanan PBB meenghimbau Belanda dan Indonesia untuk melakukan gencatan senjata dan menyelesaikan sengketa melalui perundingan damai. Namun, himbauan Dewan Keamanan PBB tidak dihiraukan oleh pemerintah Belanda.

Pada 28 Januari, PBB memerintahkan Belanda untuk membebaskan pemimpin Indonesia dan membentuk suatu pemerintahan sementara untuk Indonesia. Selain itu, PBB juga menuntut kepada Belanda untuk menyerahkan kedaulatan secara penuh sebelum 1 Juli 1950.

Pada perkembangannya, Belanda bersedia untuk memenuhi tuntutan PBB namun dengan syarat bahwa Indonesia harus bersedia mengadakan perundingan pendahuluan sebelum pengakuan kedaulatan.

Pada 14 April 1949, diselenggarakan perundingan di Jakarta dibawah pimpinan Merle Corhan (Amerika Serikat). Tim delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh H.J van Royyen.

Perundingan tersebut berlangsung hingga 7 Mei 1949 dan menghasilkan penandatanganan perjanjian Roem-Royen. Berikut merupakan isi perjanjian Roem-Royen :

Konferensi Meja Bundar

Setelah penandatangan perjanjian Roem-Royyen, Indonesia dan Belanda kembali melaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Dilansir dari situs Kemdikbud, KMB berlangsung pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949. Indonesia mengirimkan tim delegasi yang dipimpin langsung oleh Moh.Hatta.

Dalam KMB, Belanda bersedia untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara penuh. Selain itu, Indonesia sepakat untuk membentuk suatu Uni Personal dengan kerajaan Belanda.

Pada akhirnya, perjuangan Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan dari dunia Internasional berakhir setelah penandatanganan KMB dan penyerahan kedaulatan Belanda terhadap Indonesia.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/26/171700069/peristiwa-yang-mengawali-pengakuan-kedaulatan-oleh-belanda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke