Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya

KOMPAS.com – Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas batuan dan mineral. Ada tiga jenis batuan yang menyusun litosfer, salah satunya adalah batuan sedimen.

Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak terdapat di permukaan bumi. Kurang lebih 75 persen dari luas permukaan bumi diselimuti oleh batuan sedimen.

Dilansir dari Buku Ajar Pengantar Geologi (2019) karya Muhammad Zuhdi, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang telah mengalami sedimentasi.

Sedimentasi tersebut meliputi proses pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dibagi menjadi dua, yaitu pelapukan fisik dan pelapukan kimia.

Proses transportasi dilakukan oleh air dan angin, sedangkan proses deposisi bisa terjadi apabila energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel air maupun angin.

Batuan sedimen umumnya terendap di tempat-tempat yang relatif lebih rendah dari letak batuan asalnya, misalnya di laut, samudra, atau di danau.

Klasifikasi batuan sedimen

Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar (2019) karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan bahwa batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Berdasarkan proses pembentukannya

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Batuan sedimen klastik

Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya. Proses pembentukannya berdasarkan pada pengendapan yang terbentuk di lingkungan darat dan air.

  • Batuan sedimen kimiawi

Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari proses kimia. Proses pembentukan batuan ini umumnya terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara kimiawi dan biologi.

  • Batuan sedimen organik

Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan sisa-sia bagian tubuh makhluk hidup dan mineral-mineral yang dihasilkannya. Cirit utama batuan sedimen organik adalah memiliki warna yang gelap sampai ke hitam.

  • Batuan sedimen vulkanik

Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil letusan gunung berapi. Contoh batuan jenis ini adalah breksi dan anglomerat.

  • Berdasarkan tempat pengendapannya

Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Batuan sedimen terestrial

Batuan sedimen terestrial adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya berlansung di darat. Misalnya batu pasir dan breksi.

  • Batuan sedimen marine

Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di laut. Misalnya batu gamping dan batu garam.

  • Batuan sedimen fluvial

Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di sungai. Misalnya batu pasir dan batu lempung.

  • Batuan sedimen glasial

Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di daerah es atau salju. Misalnya batu morena.

Karakteristik batuan sedimen

Karakteristik batuan sedimen dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

  • Warna batuan sedimen

Batuan sedimen yang sering dijumpai umumnya memiliki warna terang, seperti putih, kuning, atau abu-abu terang.

Namun, ada juga batuan sedimen yang memiliki warna gelap, seperti hitam, coklat, dan merah. Warna batuan sedimen tergantung pada komposisi mineral penyusunnya.

  • Bentuk butir penyusun batuan sedimen

Berdasarkan perbandingan dimensi tinggi, panjang, dan lebarnya, ada empat bentuk batuan sedimen yaitu:

  • Kebundaran penyusun batuan sedimen

Berdasarkan kebundaran material penyusun batuan, komponen batuan sedimen dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu:

  1. Sangat meruncing
  2. Meruncing
  3. Meruncing tanggung
  4. Membundar tanggung
  5. Membundar
  6. Sangat membundar

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/19/174155869/batuan-sedimen-definisi-klasifikasi-dan-karakteristiknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke