Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Bisa Endus Penyakit Parkinson dengan Akurasi 90 Persen

Kompas.com - 03/03/2024, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Lalu sepuluh anajing mampu mencapai sensitivitas dan spesifisitas lebih dari 90 persen.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Mengapa Anjing Mengibaskan Ekornya

Lisa Holt, pelatih bersertifikat dan pendiri organisasi PADs for Parkinson’s pun optimis anjing dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih dini orang dengan penyakit Parkinson sehingga orang-orang ini mendapat akses pengobatan lebih awal yang dapat berdampak besar pada perkembangan penyakit mereka.

"Ini cara anjing dapat bekerja sama dengan medis. Tapi pertama-tama kita memerlukan bantuan pelatihan yang tersedia secara luas dan juga metode untuk memastikan infikasi anjing tersebut," kata Holt.

Penelitian ini pun memberikan bukti tentang potensi anjing peliharaan untuk mendeteksi Parkinson meski masih ada banyak hal yang tidak diketahui.

Semisal, belum jelas senyawa mana yang mereka deteksi atau apakah Parkinson dapat menunjukkan campuran senyawa yang berbeda pada setiap orang.

Penelitian lebih lanjut dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan ini, tetapi dapat dikatakan bahwa anjing-anjing tersebut sejauh ini telah membuktikan mampu melakukan tugas tersebut.

“Indera penciuman mereka 10.000 hingga 100.000 kali lebih sensitif dibandingkan manusia. Anjing dapat menarik dan membuang napas secara bersamaan. Mereka juga menggunakan lubang hidung kiri dan kanan secara berbeda sehingga dapat mencium lebih banyak lagi," terang Holt.

Studi yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini tersedia di bioRxiv.

Baca juga: Mengapa Anjing Memakan Kotorannya Sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com