Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Satelit Baru di Sekitar Uranus dan Neptunus

Kompas.com - 27/02/2024, 09:49 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Astronom berhasil menemukan hal yang menarik dalam pengamatan mereka.

Mereka berhasil menemukan satu satelit baru yang mengorbit Uranus serta dua satelit baru di sekitar Neptunus.

Baca juga: Berapa Banyak Satelit yang Dimiliki Saturnus?

Satelit tersebut berhasil terungkap setelah astronom melakukan pengamatan dengan menggunakan observatorium di Chili dan Hawaii.

Satelit kecil tersebut muncul sebagai titik samar di bagian terluar Tata Surya setelah berjam-jam pengamatan di darat.

Mengutip Gizmodo, Senin (26/2/2024) Scott Sheppard, astronom di Carnegie Institution for Science yang melakukan identifikasi tersebut pertama kali melihat satelit Uranus pada tanggal 4 November 2023.

Sementara dua bulan Neptunus yang sebelumnya tidak diketahui terlihat pada bulan September 2021.

"Tiga satelit yang baru ditemukan ini adalah satelit paling redup yang pernah ada dan ditemukan di sekitar dua planet raksasa es menggunakan teleskop berbasis darat," kata Sheppard dalam sebuah pernyataan.

"Dibutuhkan pemrosesan gambar khusus untuk mengungkap objek samar tersebut," katanya lagi.

Satelit baru

Satelit baru Uranus adalah satelit pertama yang ditemukan di sekitar raksasa es itu setelah lebih dari 20 tahun.

Satelit baru Uranus ini juga kemungkinan merupakan satelit terkecil dari 28 satelit lain yang mengorbit Uranus.

Baca juga: Seperti Apa Inti Bulan Satelit Bumi?

Satelit ini memiliki lebar hanya 8 kilometer dan membutuhkan waktu 680 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Uranus.

Sebagian besar satelit Uranus diberi nama berdasarkan karakter dari Shakespearea (misalnya, Ophelia, Sycorax, Juliet, Desdemona, dll).

Meski saat ini diberi nama S/2023 U1, satelit pada akhirnya akan diganti namanya untuk mengikuti tradisi tersebut.

Lalu bagaimana dengan satelit baru Neptunus?

Satelit baru Neptunus yang paling terang yaitu S/2002 N5 memiliki lebar 23 km dan memerlukan waktu hampir sembilan tahun untuk mengorbit Neptunus.

Sheppard menggunakan teleskop Magellan di Chilli untuk mengkonfirmasi orbit S/2002 N5 pada bulan Oktober 2021 dan sekali lagi pada tahun 2022 dan November 2023.

Sedangkan satelit baru Neptunus yang lebih redup S/2021 N1 memiliki lebar 14 km dan membutuhkan waktu 27 tahun untuk menyelesaikan satu orbit.

Sebagai satelit paling redup yang pernah ditemukan menggunakan observasi berbasis darat, S/2021 N1 memerlukan bantuan dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory dan teleskop 8 meter milik Gemini Observatory untuk mengonfirmasi penemuan tersebut.

Sheppard dengan bantuan beberapa ilmuan di Jet Propulsion Laboratory NASA, Universitas Hawaii, Universitas Arizona Utara, dan Universitas Kindai, harus menangkap paparan selama lima menit selama tiga atau empat jam dalam beberapa malam untuk mengonfirmasinya.

Baca juga: Seperti Apa Penampakan Satelit Terkecil Planet Mars?

"Satelit bergerak hanya dalam beberapa menit relatif terhadap latar belakang bintang dan galaksi, eksposur panjang tunggal tidak ideal untuk menangkap gambar mendalam dari objek bergerak," terang Sheppard.

"Dengan menggabungkan beberapa eksposur, bintang dan galaksi akan muncul dengan jejak di belakangnya dan objek yang bergerak mirip dengan planet induk akan dilihat sebagai sumber titik sehingga memunculkan satelit dari balik latar belakang dalam gambar," paparnya lagi.

Ketiga satelit baru tersebut memiliki orbit yang unik, jauh, dan miring, menunjukkan bahwa mereka ditangkap oleh tarikan gravitasi Uranus dan Neptunus setelah raksasa es itu terbentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com