KOMPAS.com - Jauh sebelum penggunaan granat, misil, atau bahkan bom atom, mansuia telah menemukan cara-cara kreatif untuk melukai dan membunuh satu sama lain.
Beberapa bahkan terbilang aneh, meski tetap memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuh.
Baca juga: Studi Ungkap Busur dan Panah Jadi Senjata Andalan Manusia Purba
Jadi apa saja senjata aneh yang dipakai untuk perang di masa lalu? Berikut seperti dikutip dari IFL Science.
Hampir 2000 tahun yang lalu, manusia menemukan cara untuk menggunakan kalajengking sebagai senjata perang.
Seperti yang dijelaskan oleh penulis Yunani, kalajengking ini ditempatkan dalam wadah dan kemudian dilemparkan ke arah tentara Romawi ketika mencoba mengepung koto gurun kuno Hatra.
Hasilnya, prajurit musuh mengalami 20 hari yang melelahkan karena bom kalajengking menghujani mereka, area kulit yang terbuka seperti wajah dan mata pun menjadi sasaran hewan itu.
Akhirnya musuh dapat dipukul mundur berkat senjata kalajengking itu.
Bisa jadi ini merupakan contoh paling awal senjata biologis yang digunakan manusia.
Diperkirakan domba jantan dan keledai yang terinfeksi penyakit bakteri tularemia dikerahkan di sepanjang jalur perdagangan musuh.
Sebagai akibatnya, wabah Het pun kemudian melanda Mediterania Timur pada abad ke-14 SM.
Baca juga: Tsar Bomba, Senjata Nuklir Terbesar yang Pernah Diledakkan
"Tularemia adalah penyakit zoonosis bakterial yang disebabkan oleh Francisella tularensis, bakteri patogen paling menular yang diketahui," tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Gajah juga merupakan senjata yang ternyata digunakan dalam perang di masa lalu. Mereka efektif melawan kavaleri yang menunggang kuda dan juga berguna menghancurkan manusia.
Gading gajah bahkan diberi paku supaya bertambah mematikan.
Meski penggunaan gajah sebagai senjata perang bisa membantu menghancurkan musuh, mereka tetapi punya kelemahan. Gajah-gajah ini ternyata tidak menyukai suara jeritan babi yang membuat gajah akhirnya menjadi panik.
Arsitek Callinicus dari Heliopolis menciptakan senjata mematikan yang disebut Api Yunani yang digunakan dalam peperangan laut.
Ketika dilemparkan ke kapal, beberapa ramuan kimia yang terbuat dari minyak bumi atau naptha (campuran hidrokarbon cair yang mudah terbakar) akan terbakar, bahkan terbakar di air.
Bahan-bahan yang tepat dan mekanisme pengapiannya tidak diketahui secara pasti, namun menurut Royal Museums Greenwich, kapur tohor mungkin telah digunakan untuk melancarkan reaksi kimia.
Baca juga: Berusia 7.200 Tahun, Pabrik Senjata Tertua di Dunia Ada di Israel
Karena air tidak mampu memadamkan api, mereka yang diserang membutuhkan pasir atau cuka untuk memadamkan api Yunani.
Selain kalajengking, orang di masa lalu ternyata menggunakan senjata ekstrem lainnya yaitu mayat dan kotoran manusia.
Misalnya saja, tentara Mongol melemparkan mayat-mayat yang terinfeksi penyakit pes ke dinding selama Pengepungan Caffa sekitar tahun 1346.
Kemudian kotoran juga ikut dilemparkan untuk menyerang musuh. Kotoran juga dipakai untuk melumuri anak panah dan pedang.
Mereka benar-benar tahu cara untuk meningkatkan potensi senjatanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.