"Sekarang kami telah menemukan teknologi yang mampu menggambarkan sinar UV dengan sensitivitas tinggi dan dapat membedakan perbedaan panjang gelombang yang kecil," ujar Shuming Nie, salah satu peneliti.
"Dengan teknologi terbaru ini, kita dapat mengidentifikasi sel kanker dan sel sehat dengan presisi, dan ini membuka peluang baru yang menarik di luar bidang kesehatan," sambungnya.
Selain kupu-kupu, banyak spesies lain yang mampu menangkap sinar UV.
Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Darah yang Bisa Deteksi Kanker Kulit
Dengan memahami cara mereka mendeteksi cahaya ini akan memberikan kesempatan bagi para ahli biologi untuk memperdalam pengetahuan tentang ini, termasuk perilaku berburu dan perkawinan mereka.
Penerapan teknologi ini di bawah air juga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan bawah air.
Meskipun sebagian besar sinar UV diserap oleh air, masih ada sejumlah sinar UV yang dapat menembus permukaan, memengaruhi lingkungan, dan banyak hewan di bawah air yang juga memanfaatkannya dalam penglihatan dan aktivitas mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.