Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Manusia Punah, Seperti Apa Kehidupan di Bumi Setahun Setelahnya?

Kompas.com - 05/11/2023, 15:33 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Jika manusia punah, seperti apa rupa Bumi satu tahun kemudian? - Essie, usia 11 tahun, Michigan

Jadi pada musim dingin pertama, udara dingin akan membekukan air di dalam pipa dan meledakkannya.

Tidak akan ada listrik. Pembangkit listrik akan berhenti bekerja karena tidak ada yang memantaunya dan menjaga pasokan bahan bakar.

Jadi rumah akan menjadi gelap, tanpa lampu, TV, telepon, atau komputer.

Rumah akan berdebu. Sebenarnya, ada debu di udara sepanjang waktu, tapi kita tidak menyadarinya karena sistem pendingin udara dan pemanas ruangan kita menghembuskan udara ke sekeliling.

Saat kamu bergerak melalui ruangan-ruangan di rumahmu, kamu juga membawa debu ke mana-mana.

Namun, begitu semua itu berhenti, udara di dalam rumah akan diam dan debu akan mengendap di mana-mana.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Bumi jika Manusia Punah?

Rumput di halaman rumah akan tumbuh - dan terus tumbuh hingga akhirnya menjadi sangat panjang dan tidak bisa tumbuh lagi. Rumput liar baru akan muncul dan bertumbuh di mana-mana.

Banyak tanaman yang belum pernah dilihat sebelumnya akan mencuat di halaman. Setiap kali pohon menjatuhkan biji, akan tumbuh anak pohon. Tidak akan ada orang yang mencabut atau menebangnya.

Kamu akan melihat lebih banyak serangga yang berdengung.

Ingat, orang cenderung melakukan segala cara untuk membasmi serangga. Mereka menyemprot udara dan tanah dengan semprotan serangga. Mereka menghilangkan habitat serangga.

Mereka memasang kasa pada jendela. Dan jika itu tidak berhasil, mereka menepuk-nepuknya.

Tanpa orang-orang yang melakukan semua hal ini, serangga akan kembali. Mereka akan kembali menguasai dunia.

Di jalan tempat kamu tinggal

Di lingkungan tempat tinggal kamu, banyak binatang yang berkeliaran, melihat dan bertanya-tanya.

Pertama-tama adalah binatang-binatang kecil: tikus, babi tanah, rakun, sigung, rubah, dan berang-berang.

Yang terakhir ini mungkin akan mengejutkan, tapi daerah seperti Amerika Utara pernah kaya dengan berang-berang.

Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Bikin Bumi Terlalu Panas untuk Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com