Selain itu, terdapat juga beberapa risiko dan efek samping yang disebabkan oleh daun kratom.
FDA menyarankan, zat-zat yang terkandung dalam daun kratom memiliki sifat opioid yang dapat membuat penggunanya mengalami gangguan penggunaan zat.
Bahkan, penggunaan kratom tanpa pengawasan juga dapat berisiko penyalahgunaan dan ketergantungan pada penggunanya.
Artikel di Clinical Toxicology menyimpulkan, daun kratom dikaitkan dengan konsekuensi medis serius, terutama saat orang menggunakannya dengan zat lain.
Baca juga: Apa Itu Daun Kelor dan Manfaatnya?
Selain gejala, berikut beberapa efek samping daun kratom yang bisa dialami orang yang mengonsumsinya tanpa pengawasan khusus.
Selain itu, orang yang menggunakan kratom dalam jangka panjang juga berisiko mengalami anoreksia, insomnia hingga penurunan berat badan.
Dikutip dari FDA, produk yang dibuat dari daun kratom tersedia di Amerika Serikat melalui penjualan di internet dan sejumlah toko fisik.
Namun, produk daun kratom sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti nyeri, batuk, diare, kecemasan dan depresi, serta digunakan untuk membantu menghentikan penggunaan opioid.
Baca juga: Manfaat Ajaib Daun Kelor untuk Kulit, Cegah Jerawat hingga Bibir Kering
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.