Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Taman Tsunami Tanjung Lesung

Kompas.com - 20/10/2023, 14:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dasar rawa ini berlumpur hingga lebih dari 0,5 m. Di bawah lumpur rawa tersimpan rapat endapan pasir Tsunami Krakatau 1883 dengan ketebalan hingga 50 cm yang mengandung lapisan batu apung Gunung Krakatau.

Baca juga: Mengenang Letusan Krakatau 1883 dan Upaya Mitigasi di Selat Sunda

Rawa ini biasanya ditutupi air hingga menjelang bulan Agustus dan mengering hingga musim hujan berikutnya. Ketika rawa ini penuh air, kedalamannya hampir 1 m.

Berbagai jenis ikan dan kepiting berkembang biak di dalamnya. Cangkang-cangkang tiram terlihat memenuhi permukaan bongkah-bongkah koral yang terendam air. Ikan-ikan di dalam rawa ini diburu dan menjadi sumber pangan bagi warga lokal.

 

Warga sekitar rawa terlihat menangkap ikan menggunakan jala yang dibentangkan.

Keberadaan Rawa Gribig, mangrove dan bongkah-bongkah koral di dalamnya perlu dijaga kelestariannya, dikembangkan dan dipromosikan sebagai obyek wisata dark tourism oleh pengelola KEK Tanjung Lesung.

Obyek ini akan menjadi monumen untuk peristiwa tsunami Krakatau 1883 sekaligus pengingat masih adanya ancaman laten serupa di masa datang. Ini penting mengingat obyek serupa di tempat-tempat lain tak lagi tersisa.

Jika bongkah-bongkah koral di Rawa Gribig ini dibiarkan lenyap, kedasyatan tsunami Krakatau hanya akan dikenang sebagai cerita tanpa fakta.

Eko Yulianto
Peneliti Utama - Pusat Riset Kebencanaan Geologi
BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com