Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Manfaat Saffron, Rempah yang Lebih Mahal dari Emas?

Kompas.com - 16/10/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Saffron adalah rempah termahal di dunia. Setiap 450 gramnya saja bisa dihargai antara Rp7.800.000 hingga Rp78.515.000.

Harganya yang mahal disebabkan karena cara pemanenannya yang sulit serta biaya produksi yang mahal.

Saffron dipanen dengan tangan dari bunga Crocus sativus yang biasa dikenal dengan nama saffron crocus.

Istilah “saffron” mengacu pada struktur bunga seperti benang yang disebut kepala putik.

Baca juga: Saffron, Rempah Termahal Asal Kashmir, Rusak karena Perubahan Iklim

Manfaat saffron

Kendati asal saffron masih diperdebatkan, kemungkinan besar saffron berasal dari Iran. Di wilayah itu, saffron dikenal karena khasiatnya seperti salah satu meningkatkan daya ingat.

Berikut khasiat dan manfaat saffron untuk kesehatan, seperti dikutip dari Healthline, Minggu (15/10/2023).

  • Antioksidan yang kuat

Saffron mengandung beragam senyawa tumbuhan yang mengesankan. Ini bertindak sebagai antioksidan, yakni molekul yang melindungi sel Anda dari radikal bebas dan stres oksidatif.

Antioksidan yang terkandung di saffron antara lain, crocin, crocetin, safranal
dan kaempferol.

  • Meningkatkan mood dan meminimalisir gejala depresi

Manfaat saffron yang menarik adalah dapat membantu memperbaiki mood atau suasana hati.

Oleh karenanya, saffron dijuluki sebagai bumbu sinar matahari. Hal ini bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena dapat membantu mencerahkan suasana hati.

Dalam tinjauan terhadap lima penelitian, suplemen dari saffron secara signifikan lebih efektif daripada plasebo dalam mengatasi gejala depresi ringan hingga sedang.

Baca juga: Saffron, Rempah yang Lebih Mahal dari Emas

Penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram yang merupakan pengobatan konvensional untuk depresi.

Selain itu, lebih sedikit orang yang mengalami efek samping dari kunyit dibandingkan pengobatan lainnya

Namun penelitian yang lebih lama dengan lebih banyak peserta diperlukan sebelum para ahli dapat merekomendasikan manfaat saffron sebagai pengobatan depresi.

 

Ilustrasi manfaat saffron, bunga saffron.PIXABAY/JOHAN PUISAIS Ilustrasi manfaat saffron, bunga saffron.

  • Memiliki sifat melawan kanker

Saffron kaya akan antioksidan, yang membantu menetralisir radikal bebas berbahaya. Kerusakan akibat radikal bebas telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti kanker.

Dalam penelitian tabung reaksi, saffron dan senyawanya telah terbukti membunuh sel kanker usus besar secara selektif atau menekan pertumbuhnnya, namun tidak membahayakan sel-sel sehat.

Meskipun temuan dari penelitian tabung reaksi ini cukup menjanjikan, efek antikanker saffron pada manusia masih kurang dipelajari, dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca juga: Seni Kuno Ungkap Asal Muasal Saffron, Rempah Termahal di Dunia

  • Mengurangi gejala PMS

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosional, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.

Studi menunjukkan bahwa saffron dapat membantu mengatasi gejala PMS.

Pada wanita berusia 20–45 tahun, mengonsumsi 30 mg kunyit setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti mudah tersinggung, sakit kepala, mengidam, dan nyeri.

  • Membantu menurukan berat badan

Ngemil adalah kebiasaan umum yang dapat menyebabkan berat badan bertambah.

Menurut penelitian, saffron dapat membantu mencegah ngemil dengan membatasi nafsu makan.

Dalam sebuah penelitian selama 8 minggu, wanita yang mengonsumsi suplemen saffron merasa jauh lebih kenyang, lebih jarang ngemil, dan kehilangan berat badan jauh lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi saffron.

Baca juga: Mengenal Saffron Si Rempah Mahal, dari Budidaya hingga Manfaat

 

  • Menurunkan kadar gula darah

Saffron dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, seperti yang terlihat dalam penelitian tabung reaksi dan tikus dengan diabetes.

  • Meningkatkan daya ingat

Mengonsumsi saffron dapat meningkatkan daya ingat pada orang dewasa dengan Alzheimer. Ini karena sifat antioksidan saffron dapat meningkatkan kognisi.

Risiko mengonsumsi saffron

Pada umumnya saffron aman dikonsumsi dan tidak memiliki efek samping. Sebagai suplemen makanan, seseorang dapat dengan aman mengonsumsi hingga 1,5 gram kunyit per hari.

Namun, hanya 30 mg saffron per hari telah terbukti cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.

Sebaliknya, dosis tinggi 5 gram atau lebih dapat menimbulkan efek toksik.

Selain itu, seperti halnya suplemen apa pun, akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memutuskan untuk mengonsumsi saffron dalam bentuk suplemen.

Baca juga: 5 Khasiat Saffron untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com