Cakram di punggung juga bisa kehilangan kandungan air, mengalami herniasi, dan mulai terkompresi. Punggung bagian bawah kemudian bisa menegang dan kejang bahkan otot quad dan hamstring akan menjadi tidak seimbang.
“Itulah awal mula Anda mengalami masalah jaringan lunak, masalah lutut, atau tendonitis,” kata Mendeszoon.
Pada dasarnya, sepatu hak tinggi dapat merusak postur tubuh dari ujung kaki hingga kepala.
Jika menggunakan sepatu terlalu ketat, maka kaki akan mulai membengkak. Peradangan ini dapat menyebabkan kuku kaki memengaruhi kulit yang pada akhirnya menyebabkan kuku kaki tumbuh ke dalam.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Sepatu yang Terlalu Nyaman Justru Berisiko Sebabkan Cedera
Itu di kemudian hari dapat menimbulkan nyeri atau infeksi.
Ulasan pada bulan Januari 2016 di BMJ Open menemukan bahwa penggunaan sepatu hak tinggi dikaitkan dengan risiko cedera.
Menurut ulasan tersebut, memakai stiletto secara teratur dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami cedera regangan berulang (kerusakan jaringan akibat gerakan berulang-ulang).
Mengenakan sepatu hak tinggi juga secara signifikan meningkatkan risiko patah tulang pada kaki, tungkai, lengan, dan panggul.
"Kebanyakan sepatu hak tinggi hanya memiliki dua titik keseimbangan, Anda lebih mungkin tersandung atau terjatuh," papar Mendeszoon.
Berjalan dengan jari-jari kaki lebih rendah dari tumit membuat pergelangan kaki Anda berada pada posisi tidak stabil, sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap keseleo.
Ulasan BMJ Open juga menunjukkan bahwa pemakai sepatu hak tinggi sangat rentan mengalami cedera saat menaiki tangga, karena tumit dapat tersangkut di tepi tangga.
Jadi jika ingin terus mengenakan sepatu hak tinggi favorit Anda, Mendeszoon menyarankan untuk memakainya dalam durasi sedang.
Jika merasa sakit atau komplikasi apa pun, segera konsultasikan dengan layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai diagnosis dan pilihan pengobatan.
Baca juga: Sepatu Ringan Bikin Lari Lebih Kencang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.