Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Kita Hidup, Mengapa Jantung Tidak Pernah Berhenti Berdetak?

Kompas.com - 18/08/2023, 18:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Otot jantung juga lebih baik dalam menghasilkan energi daripada otot rangka.

Baca juga: Bakteri dalam Usus Bisa Melindungi dari Penyakit Jantung

Mitokondria yang merupakan bagian sel yang menghasilkan energi, menyusun 35% volume sel otot jantung. Sedangkan mitokondria pada otot rangka, sebaliknya, menempati sekitar 3-8% dari volume otot rangka.

Konsentrasi mitokondria yang tinggi ini membantu mencegah penumpukan produk limbah yang menyebabkan kelelahan, contohnya seperti asam laktat.

2. Punya listrik sendiri

Faktor lain yang berkontribusi pada kemampuan jantung untuk tetap bekerja tanpa lelah adalah sistem kontraksi bawaannya.

Jantung memiliki jaringan sel khusus yang disebut sel alat pacu jantung yang bertanggung jawab untuk menghasilkan impuls listrik yang mengatur irama jantung.

Jika satu kelompok sel alat pacu jantung menjadi lelah atau rusak, kelompok lain dapat mengambil alih dan menjaga agar jantung tetap berdetak dengan lancar.

3. Modulator utama

Jantung juga mampu beradaptasi dan menyesuaikan fungsinya untuk memenuhi tuntutan perubahan perilaku dan lingkungan kita. Misalnya saat berolahraga, jantung berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak darah untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke otot.

Permintaan yang meningkat ini memicu serangkaian respons fisiologis, termasuk pelepasan hormon seperti adrenalin dan noradrenalin. Ini membantu dalam meningkatkan detak jantung dan kontraktilitas.

Baca juga: Adakah Hubungan antara Menelepon Pakai HP dan Kesehatan Jantung?

Selain itu, jantung dapat mengalami perubahan struktural sebagai respons terhadap perubahan permintaan jangka panjang. Misalnya, olahraga teratur dapat menyebabkan jantung bertambah besar dan kuat.

Hal ini memungkinkan jantung untuk memompa lebih banyak darah pada setiap detaknya. Adaptasi ini dikenal sebagai hipertrofi jantung, dan merupakan respons normal terhadap peningkatan aktivitas fisik.

Bukan organ yang tak terkalahkan

Penting untuk dicatat bahwa jantung sangat tangguh, bukan berarti tidak terkalahkan.

Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan stres kronis semuanya dapat berdampak buruk pada jantung seiring waktu.

Faktor-faktor ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

Sehingga meskipun jantung dapat berfungsi tanpa istirahat selama bertahun-tahun, tetap penting untuk merawatnya dengan baik.

Dengan melakukan hal tersebut, kita dapat membantu memastikan jantung terus bekerja secara optimal seumur hidup.

Baca juga: Kenapa Minum Kopi Bisa Bikin Jantung Berdebar Kencang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com