KOMPAS.com - Ular mempunyai salah satu kebiasaan unik, yakni sering berganti kulit. Padahal, kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh.
Ular adalah hewan melata dengan kulit yang kering dan halus, tertutup jaringan sisik yang saling tumpang tindih, dan secara berkala ular akan berganti kulit untuk alasan tertentu.
Bagi makhluk hidup, seperti dikutip dari AZ Animals, Sabtu (10/6/2023), kulit memiliki banyak fungsi yang sangat penting.
Di antaranya memberikan daya gerak, melindungi tubuh, membantu kamuflase, hingga mempertahankan kelembapan.
Dengan tubuhnya yang panjang dan tanpa kaki, semua spesies ular memiliki ciri yang sama, yakni mereka berganti kulit secara berkala.
Baca juga: Mengapa Ular Dijadikan Simbol Kedokteran dan Medis?
Kulit ular tumpang tindih, memiliki dua lapisan dasar yakni dermis yang lembut dan berwarna-warni di bagian bawah dan sisik yang keras, serta agak tebus pandang di bagian atasnya.
Sisik ular terbuat dari keratin, zat yang sama yang dapat ditemukan pada kuku, tanduk, dan rambut.
Selain itu, mengandung sejumlah kecil zat berwarna coklat tua atau hitam yang disebut melanin yang berfungsi melindungi lapisan bawah kulit dari paparan sinar matahari.
Secara berkala, kulit ular akan mengelupas, ular akan melepaskan lapisan luar sisik atau berganti kulit dan proses ini disebut dengan ecdysis, molting, atau sloughing.
Proses tersebut sangat umum pada hewan invertebrata dan beberapa vertebrata, seperti ular.
Jadi, mengapa ular berganti kulit secara berkala?
Baca juga: Mengapa Kadal Bertanduk Menyemprotkan Darah dari Matanya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.