Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2023, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Ia pun menganalisis catatan dari populasi semi-penangkaran gajah Asia yang bekerja untuk industri kayu di Myanmar.

Baca juga: Mungkinkah Hewan Kenal Kakek Neneknya? 5 Spesies Ini Beri Jawaban

Beberapa betina dewasa masih hidup berkelompok dengan induknya, sementara yang lain telah dipindahkan ke daerah lain.

Lahdenpera kemudian menemukan bahwa anak gajah dari ibu muda delapan kali lebih mungkin bertahan hidup jika nenek mereka tinggal di dekat mereka daripada yang tidak.

Tidak sepenuhnya jelas bagaimana nenek gajah membantu induk gajah muda. Lahdenpera berpikir bahwa keuntungan nenek gajah berada dalam kelompok adalah pengetahuan yang mereka miliki selama hidupnya yang panjang.

Jika seekor anak gajah terjebak di lubang lumpur misalnya, neneknya mungkin lebih berhasil membantu anak gajah tersebut daripada induknya karena pernah melihat situasi yang serupa.

Sebagian besar bukti manfaat kakek-nenek berasal dari mamalia.

Namun pada tahun 2010, peneliti melaporkan dalam jurnal Current Biology bahwa dalam koloni serangga yang disebut kutu daun pembentuk empedu (Quadrartus yoshinomiyai), betina yang lebih kua mempertahankan kerabatnya setelah mereka berhenti bereproduksi.

Baca juga: Mengapa Hewan Bertubuh Besar Bergerak Lamban?

Sebuah studi tahun 2007 yang dipublikasikan di jurnal Evolution menemukan bahwa burung pengicau Seychelles betina yang lebih tua (Acrocephalus sechellensis) kadang-kadang membantu keturunan mereka membesarkan anak.

Lalu bagaimana dengan kakek?

Studi terhadap manusia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa kakek dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang dan indikator kesejahteraan lainnya.

Tapi menurut Lahdenpera tidak bukti tentang itu di kerajaan hewan. Hewan jantan jarang bersosialisasi dengan keturunannya sendiri apalagi keturunan selanjutnya.

"Pejantan biasanya fokus pada menghasilkan keturunan mereka sendiri dan tidak peduli dengan keturunannya," kata Lahdenpera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com