Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyebab Post-Holiday Blues, Rasa Sedih Setelah Liburan

Kompas.com - 26/04/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak yang menganggap bahwa masa liburan waktu untuk berbahagia dengan keluarga, teman, atau pasangan.

Namun, tidak semua orang mengalami liburan macam ini. Beberapa orang justru merasa sedih atau hampa setelah masa liburan.

Jika Anda kerap merasa sedih setelah liburan, simak penyebabnya menurut sains.

Mengenal post-holiday blues

Tidak banyak penelitian tentang emosi liburan, tetapi survei tahun 2006 oleh American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa 78 persen orang sering merasakan kebahagiaan sementara 68 persen orang sering atau terkadang merasa lelah.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Berat Badan Naik Selama Liburan

Seperti emosi liburan, kesedihan pascaliburan atau post-holiday blues belum banyak dipelajari, meskipun beberapa penelitian dan ahli mengatakan hal itu cukup umum.

“Sedih pasca liburan adalah kesedihan yang kita rasakan setelah musim liburan berakhir,” kata Angela Ficken, seorang psikoterapis yang berbasis di Boston, sebagaimana dikutip dari Healthline.

Post-holiday blues adalah kekecewaan yang terjadi setelah musim bertemu keluarga dan teman.

Rae Mazzei , Psy.D., BCB, seorang psikolog kesehatan yang berbasis di Arizona, mengatakan bahwa gejala umum dari kesedihan pascaliburan dapat meliputi:

Baca juga: Mengapa Sulit Buang Air Besar Saat Sedang Liburan?

  • Menyesal dengan hal-hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan
  • Merasa hampa karena liburan hanya diisi dengan sedikit atau tanpa aktivitas 
  • Kesepian 

Penyebab merasa sedih setelah liburan

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami kesedihan pascaliburan. Ini termasuk:

  • Pikiran bahwa semua orang bersenang-senang dengan keluarga yang penuh kasih selama liburan
  • Kesendirian
  • Isolasi
  • Masalah keluarga
  • Masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya
  • Penyalahgunaan alkohol selama liburan

Kesepian dan keterasingan adalah dua faktor paling mencolok dalam perkembangan perasaan sedih pascaliburan. 

Ahli mengatakan, hal ini masuk akal berdasarkan epigenetik atau studi tentang bagaimana faktor perilaku dan lingkungan memengaruhi cara kerja gen tanpa mengubah DNA.

Baca juga: Alasan Berat Badan Naik Drastis Saat Liburan dan Cara Menurunkannya

Stres kesepian dapat 'mengaktifkan' gen masalah mental, terutama pada orang yang memiliki riwayat pribadi atau keluarga.

Di sisi lain, orang-orang yang senang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman mungkin mendapatkan dorongan neurotransmiter perasaan baik seperti dopamin, serotonin, dan oksitosin.

Jika Anda tahu bahwa Anda kerap mengalami perasaan sedih pascaliburan, Anda dapat mempersiapkannya terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com