Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Racun Paling Mematikan di Dunia, Bukan Sianida

Kompas.com - 11/04/2023, 10:34 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Ricin diperoleh dari biji tanaman minyak castor (Ricinus communis), yang dibudidayakan untuk diambil minyaknya - ricin tetap berada di dalam serat padat. Senyawa ini merupakan glikoprotein yang mengganggu sintesis protein di dalam sel, menyebabkan kematian sel.

Ricin memiliki LD50 sebesar 1-20 miligram per kg jika dicerna secara oral, tetapi jauh lebih sedikit yang dibutuhkan untuk membunuh jika dihirup atau disuntikkan (seperti dalam kasus Markov).

4. VX

Satu-satunya senyawa sintetis dalam lima besar racun paling berbahaya, VX adalah racun saraf dengan konsistensi seperti oli mesin.

Senyawa ini muncul dari penelitian ICI terhadap insektisida baru pada awal 1950-an, namun terbukti terlalu beracun untuk digunakan di bidang pertanian.

VX membunuh dengan cara mengganggu transmisi pesan saraf antar sel; hal ini membutuhkan molekul yang disebut asetilkolin. Setelah asetilkolin menyampaikan pesannya, ia perlu dipecah (jika tidak, ia akan terus mengirimkan pesan) oleh katalis enzim yang disebut asetilkolinesterase.

VX dan racun saraf lainnya menghentikan kerja enzim ini, sehingga kontraksi otot tidak terkendali dan membuat kita mati sesak napas.

Baca juga: Benarkah Komodo Memiliki Racun?

Racun saraf dibuat oleh kedua belah pihak yang berkonflik selama Perang Dingin, tetapi VX menjadi sangat terkenal setelah muncul dalam film laris Hollywood The Rock.

Hanya satu orang yang diketahui telah terbunuh oleh VX, seorang mantan anggota sekte Aum Shinrikyo, meskipun sekitar 4.000 domba terbunuh oleh racun ini dalam sebuah kecelakaan di Skull Valley, Utah pada tahun 1968.

Racun ini memiliki LD50 hanya 3 mikrogram per kg (meskipun beberapa laporan menyatakan angkanya sedikit lebih tinggi).

3. Batrachotoxin

Kita semua pernah mendengar bahwa suku Indian Amerika Selatan menggunakan sumpit berujung racun untuk berburu mangsanya. Curare adalah yang paling terkenal yang berasal dari sebuah tanaman.

Namun, yang paling beracun berasal dari kulit katak kecil - dan yang paling mematikan adalah Batrachotoxin.

Baca juga: Mengenal Ubur-ubur Kotak, Salah Satu Hewan dengan Racun Paling Mematikan di Dunia

Penduduk asli Indian di Kolombia Barat mengumpulkan katak-katak ini - Phyllobates terribilis berwarna emas dan Phyllobates bicolor beraneka warna - dan mengeluarkan racunnya di atas api sebelum menaruhnya di atas anak panah.

Nilai LD50 nya sekitar 2 mikrogram per kg, yang berarti setara dengan dua butir garam dapur yang dapat membunuhmu.

Batrachotoxin membunuh dengan cara mengganggu saluran ion natrium di dalam sel-sel otot dan saraf, membuatnya macet sehingga tidak bisa menutup. Migrasi ion Na+ yang terus berlanjut pada akhirnya menyebabkan gagal jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com