Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Kompas.com - 30/03/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fenky Marsandi

ARTHROPODA tanah atau biasa kita kenal dengan serangga tanah hidup sebagai komunitas yang memiliki kelimpahan, keragaman, kekompakkan, dan aktivitas yang banyak mendatangkan manfaat bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Baca juga: Arthropoda: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh

Layaknya dalam film The Minions berjudul “Despicable Me” yang menggambarkan peran dan kegigihan kelompok minions dalam menyelamatkan manusia dan lingkungan walaupun sering kali tidak terlihat langsung oleh manusia begitupun dengan Arthropoda tanah.

Mereka sering menjadi indikator kesehatan tanah untuk keberhasilan ekosistem yang berkelanjutan. Komunitas “minions tanah” dalam hal ini adalah arthropoda tanah menjadi pelaku terwujudnya keseimbangan ekosistem tanah serta berpotensi sebagai motor penggerak kesadaran manusia.

Hal ini membuka peluang introspeksi dan evaluasi diri pada manusia untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di generasi sekarang dan yang akan datang.

Selama ini, kurangnya perhatian manusia terhadap arthropoda tanah disebabkan karena jumlahnya yang berlimpah dan keberadaanya yang tidak terlihat langsung (berada di dalam dan di atas permukaan tanah/di antara serasah).

Arthropoda tanah memiliki arti kelompok hewan-hewan kecil yang tidak mempunyai tulang punggung dengan kaki bersendi yang hidup di dalam maupun di atas permukaan tanah. Walaupun demikian, beberapa kelompok arthropoda tanah juga memiliki tubuh yang relatif lebih besar.

Beberapa kelompok arthropoda tanah yang sering kita lihat dan temui di lingkungan yaitu semut, rayap, kaki seribu, laba-laba, kelabang, belalang, jangkrik, acari dan masih banyak lagi jenisnya.

Secara umum, masyarakat menganggap bahwa kelompok hewan-hewan ini sebagai hewan berbahaya dan merugikan manusia, bahkan sampai membuat manusia takut.

Baca juga: Binatang-Binatang yang Termasuk Arthropoda dan Ciri-Cirinya

Padahal kelompok ini justru menjadi penyelamat lingkungan melalui fungsi dan perannya yang penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem lingkungan terutama tanah.

Tanah produktif yang sehat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Ketersedian nutrisi dan kondisi lingkungan habitat yang nyaman serta kondusif akan mempengaruhi efektifitas arthropoda tanah untuk tumbuh dan berkembang serta melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat.

Seibold et al., (2019) menekankan bahwa arthropoda tanah memiliki peran penting dalam menjaga kesuburan tanah. Kontribusi utama arthropoda ke tanah adalah melalui dekomposisi (penguraian) dan humifikasi (penyuburan) tanah semua bahan organik.

Pada lapisan permukaan tanah, arthropoda berperan sebagai transformasi serasah, ecosystem engineers, dan penghancur bahan organik yang berada di atas permukaan tanah. Selain itu, arthropoda tanah juga merangsang mineralisasi nutrisi dalam tanah.

Melman et al., (2019) menambahkan bahwa praktik pengolahan tanah di ekosistem budidaya secara signifikan dapat mengubah komunitas arthropoda dan memiliki efek yang signifikan terhadap produktivitas tanah.

Arthropoda tanah memfasilitasi serangkaian proses yang terjadi pada tanah, oleh karena itu, memahami komunitas arthropoda tanah akan terbukti berguna dalam mengembangkan rencana pengelolaan lahan agroekosistem.

Saat ini, dengan kebutuhan manusia yang semakin tinggi dan didukung laju pertumbuhan populasi manusia yang semakin pesat, menyebabkan kebutuhan lahan juga semakin meningkat.

Baca juga: 5 Hewan yang Hidup di Bawah Tanah, Ada Tikus hingga Serangga

Kecenderungan ini berdampak pada kondisi kesehatan tanah yang semakin menurun. Walaupun data KLHK tahun 2023 menunjukkan laju deforestasi lahan menurun, tetapi kekhawatiran akan kondisi kesehatan tanah masih akan terus berlanjut akibat adanya gangguan lahan dan praktik pengolahan tanah oleh manusia.

Selain itu, Goncalves et al (2020) menyatakan bahwa Arthropoda tanah juga sangat sensitif terhadap praktik pengelolaan tanah.

Berdasarkan data penelitiannya ditemukan bahwa kepadatan dan aktivitas detrivora, herbivora, dan musuh alami potensial dari arthropoda tanah meningkat pada tipe lahan dengan penutup tanah dan vegetasi yang beragam dibandingkan dengan perlakuan pengolahan tanah atau vegetasi yang disemai.

Kemampuan adaptasi arthropoda tanah akan menentukan kemampuan mereka untuk bertahan hidup. Praktik budidaya lahan pertanian akan menyeleksi kelompok arthropoda tanah yang adaptif pada lingkungan baru, dan biasanya kelompok yang tidak adaptif merupakan arthropoda tanah yang perannya sangat penting sebagai pengendali keseimbangan ekosistem.

Pemahaman tentang efek intensitas penggunaan lahan pada keanekaragaman hayati arthropoda tanah sangat penting untuk dilakukan.

Ilustrasi arthropoda, Anai-anaiShutterstock/Arief Budi Kusuma Ilustrasi arthropoda, Anai-anai

Metode yang tepat untuk menguraikan kontribusi arthropoda tanah serta bagaimana konsep penelitian untuk mempertahankan keanekaragaman hayati pada komunitas tanah merupakan alternatif yang tepat untuk mengenalkan kembali arthropoda tanah yang sempat terlupa dan memiliki pandangan atau citra negatif dari masyarakat.

Baca juga: 8 Fakta Kepik Ladybug, Serangga Kecil yang Bisa Mengusir Hama

Kami meyakini bahwa di masa depan dengan meningkatnya permintaan akan produk tata guna lahan dan mandat simultan untuk menjaga ekosistem asli yang tersisa, akan banyak riset yang dilakukan untuk mendapatkan titik temu kedua arah tersebut.

Tentunya ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu pihak, melainkan butuh kolaborasi dari para stakeholder untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Program pertanian berkelanjutan telah membawa kita ke era perbaikan kondisi lingkungan pada lahan antropogenik. Banyak aspek lingkungan yang telah diusahakan untuk perbaikannya melalui berbagai sistem dan metode yang lebih ramah lingkungan.

Menghadirkan arthropoda tanah dalam mendukung program pertanian berkelanjutan akan membawa dampak positif bagi pertanian Indonesia.

Penelitian dasar arthropoda tanah dari aspek kelimpahan dan keanekaragaman belum cukup untuk membuktikan sejauh mana peran ekologis kelompok ini dalam memberikan dukungan terhadap program pertanian berkelanjutan.

Konsep sistematis penelitian peran ekologis arthropoda tanah yang merangkai susunan pola struktur dan fungsional arthropoda tanah berdasarkan biodiversitas arthropoda tanah diharapkan akan membantu menjelaskan secara utuh peran ekologis arthropoda tanah tersebut.

Arthropoda tanah yang hidup di permukaan tanah memiliki lingkungannya sendiri untuk tumbuh, berkembang biak dan melakukan aktivitas lainnya.

Memahami mereka secara utuh sudah menjadi tugas kita sebagai para periset untuk menjawab tantangan global yang kian berkembang dengan pesat.

Baca juga: Apakah Serangga Bisa Dimakan?

Sekali lagi kami berharap bahwa, dengan melekatnya istilah the minions pada arthropoda tanah dalam judul artikel ini, diharapkan mampu memperkenalkan arthropoda tanah lebih dalam kepada publik dengan mengeksplorasi informasi terkait arthropoda tanah tersebut serta pemanfaatannya dan kelestariannya untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Deforestasi lahan dan praktik pengolahan lahan intensif yang terus akan berlanjut harus dibatasi dan dicarikan solusi yang tepat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.

Kami meyakini bahwa keterlibatan kelompok hewan kecil tak bertulang punggung ini dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai keberlanjutan ekosistem akan sangat membantu.

Upaya yang serius dan sungguh-sungguh dalam menanamkan rasa peduli pada kelompok arthropoda tanah dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan terkait arthropoda tanah akan sangat membantu, seperti mengenalkan, mempelajari, dan mengeksplorasi arthropoda tanah lebih dalam baik dari aspek sifat, peran, fungsi serta kebermanfaatannya bagi manusia dan lingkungan.

Hingga akhirnya kami masih menyimpan harapan yang besar kepada publik untuk tidak melupakan arthropoda tanah dan menjaga kelestariannya.

Baca juga: Hilangnya Serangga Sebabkan Sepertiga Tanaman Pangan Terancam

Fenky Marsandi
Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi /ORHL/BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com