Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2023, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Tanaman anggur sangat memengaruhi peradaban terutamanya Eropa. Akan tetapi, dari mana tanaman tersebut berasal dan bagaimana menyebar ke seluruh dunia, masih jadi perdebatan hingga sekarang.

Baca juga: Manfaat Anggur, Buah yang Kaya Antioksidan

Kini, peneliti dari Yunnan Agricultural University berhasil menentukan asal tanaman anggur dengan menganalisis ribuan genom tumbuhan merambat yang dikumpulkan di sepanjang Jalur Sutra dari Tiongkok hingga Eropa Barat.

Tanaman tertua di dunia

Anggur merupakan salah satu tanaman tertua di dunia. Produknya yang berupa minuman anggur juga adalah produk tertua yang diperdagangkan di seluruh dunia.

Hal itu mendorong adanya pertukaran budaya, ide, dan agama.

Dikutip dari Sci-News, Minggu (26/3/2023), pada akhir Zaman Es, tanaman anggur berasal dari tanaman merambat liar Eropa yang hanya menyisakan beberapa populasi bertahan hingga saat ini. Salah satu populasi ini dapat ditemukan di semenanjung Ketsch antara Karlsruhe dan Mannheim.

Hanya saja, kapan dan di mana tepatnya tanaman merambat liar itu dijinakkan masih tersembunyi dalam kabut zaman prasejarah.

Namun yang jelas, tanaman anggur selamat dari sebagian perubahan iklim drastis dan mengumpulkan sejumlah gen dari Asia sebagai hasil dari pergerakan migrasi manusia purba.

Baca juga: Manusia Sudah Minum Anggur Sejak 8.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Terlihat selama beberapa tahun, telah diketahui bahwa Jalur Sutra dulunya merupakan jalur anggur.

Asal-usul tanaman anggur

Berawal dari situ, Professor Peter Nick dari Joseph-Gottlieb Kölreuter Institut for Plant Sciences (JKIP) kemudian menyarankan untuk mengumpulkan tanaman anggur di sepanjang Jalur Sutra dan menganalisis genomnya.

Tim peneliti akhirnya bisa mendapatkan sampel DNA lebih dari 3.500 tanaman merambat, termasuk lebih dari 1.000 spesies liar yang lantas dikirim ke tate Key Laboratory for Conservation and Utilization of Bio-Resources of Yunnan Agricultural University.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Sci-News
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com