Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Tubuh dapat memperoleh banyak manfaat dari puasa. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Salah satu yang penting diperhatikan adalah makanan yang kita konsumsi saat buka puasa.

Pasalnya, banyak dari kita yang berbuka puasa dengan berbagai macam makanan dan minuman, tanpa memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Efek makan banyak saat buka puasa

Setelah menahan makan dan minum seharian, sebagian dari kita merayakannya dengan makan banyak saat berbuka puasa.

Namun, dilansir dari Healthline, berbuka puasa dengan makan banyak bisa membuat kita merasa kembung dan lelah.

Baca juga: Apa Efek Samping Minum Oralit?

Selain itu, jika kita ingin menurunkan berat badan, makan banyak dapat merusak tujuan jangka panjang kita dengan memperlambat atau menghentikan penurunan berat badan.

Karena kuota kalori tubuh secara keseluruhan memengaruhi berat badan, mengonsumsi kalori berlebihan setelah puasa akan mengurangi defisit kalori.

Cara terbaik untuk berbuka puasa adalah dengan terus makan secara normal dan kembali ke rutinitas makan yang biasa.

Manfaat puasa

Manfaat puasa telah terbukti secara ilmiah, mulai dari penurunan berat badan hingga peningkatan fungsi otak yang lebih baik. Berikut adalah 5 manfaat puasa untuk kesehatan menurut sains.

Baca juga: Apa Efek Mengonsumsi Kafein terhadap Sistem Pencernaan?

1. Mengontrol gula darah

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah.

Manfaat ini bisa sangat berguna bagi mereka yang berisiko terkena diabetes.

Satu penelitian terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan, puasa intermiten jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah.

Tinjauan lain menemukan, puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.

2. Melawan peradangan

Penelitian menunjukkan, peradangan mungkin berpengaruh terhadap perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: Apa Efek Vitamin E untuk Kesehatan Kulit?

Beberapa penelitian telah menemukan, puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.

Satu studi terhadap 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda inflamasi.

Studi kecil lainnya menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Satu studi kecil mengungkapkan, delapan minggu puasa alternatif mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah, masing-masing sebesar 25% dan 32%.

Baca juga: Apa Efek Minum Soda bagi Kesehatan Gigi?

Studi lain terhadap 110 orang dewasa dengan obesitas menunjukkan, puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis dapat menurunkan tekanan darah, trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol jahat.

4. Meningkatkan fungsi otak

Meskipun masih terbatas pada hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan otak.

Satu studi pada tikus menunjukkan, puasa intermiten dapat meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.

Penelitian terhadap hewan lain juga melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan generasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

Baca juga: Apa Efek Samping Niacinamide bagi Kulit?

5. Membantu menurunkan berat badan

Banyak orang yang melakukan diet dengan berpuasa. Secara teoritis, tidak makan makanan dan minuman tertentu akan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.

Beberapa penelitian juga menemukan, puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Satu ulasan juga menunjukkan, puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com