Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2023, 20:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Bulan sebagai satelit alami, apakah juga memiliki lapisan atmosfer seperti Bumi. Atmosfer berperan penting dalam melindungi planet kita dari benda-benda langit yang berpotensi menabrak atau jatuh ke Bumi.

Faktanya ternyata Bulan tak memiliki atmosfer seperti Bumi. Sebab, atmosfer Bulan sangat tipis dan hanya terdiri dari helium.

Untuk diketahui, pada awal pembentukan alam semesta, atmosfer asli hanya terdiri atom hidrogen dan helium. Kedua gas ini sangat melimpah di piringan berdebu di sekitar Matahari tempat terbentuknya planet.

Sementara itu, dilansir dari Science ABC, Kamis (16/3/2023), massa Bulan sangat kecil jika dibandingkan dengan Bumi. Selain itu, gaya gravitasi Bulan juga lemah, meski diselimuti atmosfer, itu pun juga sangat tipis.

Kenyataannya, lapisan atmosfer Bulan sangat tipis. Lapisan tipis di permukaan Bulan ini secara teknis dikenal sebagai eksosfer. Molekus gas dalam eksosfer juga sangat jauh.

Baca juga: Apakah Mungkin Gravitasi Bumi Bisa Menghancurkan Bulan?

Terdapat beberapa unsur gas yang terdeteksi di atmosfer Bulan. Wahana antariksa Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) mendeteksi adanya helium.

Selain itu, detektor yang ditinggalkan oleh astronot Apollo juga menemukan argon-40, helium-4, oksigen, metana, nitrogen, karbon monoksida, dan karbon dioksida.

Bahkan, spektrometer yang berbasis di Bumi juga telah menemukan jejak natrium dan kalium. Tak hanya itu, Lunar Prospector mendeteksi beberapa isotop radioaktif radon dan polonium.

Lantas, dari mana asal eksosfer Bulan?

Sumber utama gas yang membentuk atmosfer maupun eksosfer adalah out-gassing, yakni emisi gas dari interior bulan. Out-gassing ini disebabkan oleh peluruhan radioaktif.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?

Fenomena semacam itu mungkin juga terjadi selama gempa bulan. Setelah dibebaskan, gas segera mengalir ke permukaan.

Gas-gas juga dapat dibebaskan dari tanah oleh sinar matahari atau angin matahari yang kencang, serta mikrometeorit yang menghantam bulan dengan kasar dan menjatuhkan atom-atom dari permukaannya. Ini juga dikenal sebagai sputtering.

Permukaan bulan juga diketahui tidak rata, hal ini karena satelit Bumi tersebut sering kali dihantam berbagai komet selama tahun-tahun awal pembentukannya.

Diduga bahwa komet ini bisa saja menyebarkan molekul air, dan karena suhu dingin jauh di dalam kawah, molekul air mungkin telah memadat menjadi hamparan es.

Singkatnya, karena atmosfer Bulan sangat tipis, satelit alami ini tidak dapat memoderasi suhunya atau melindungi dirinya dari hantaman meteor.

Baca juga: Seperti Apa Gambar Bulan dan Bumi yang Diambil Pengorbit Korea Selatan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com