Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Dampak Melewatkan Makan bagi Kesehatan?

Kompas.com - 14/01/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Saat disibukkan oleh pekerjaan, seringkali kita melewatkan jam makan, entah itu sarapan, makan siang atau bahkan makan malam.

Ternyata, melewatkan makan dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Sebuah studi baru, yang dikutip dari Science Alert, Sabtu (14/1/2023), menunjukkan bahwa melewatkan salah satu dari tiga kali waktu makan dalam sehari mungkin akan memberikan dampak serius bagi tubuh.

Dampak tidak makan tiga kali sehari

Studi tentang dampak melewatkan makan dalam sehari ini dilakukan terhadap 24.011 orang dewasa di Amerika Serikat berusia di atas 40 tahun, yang hanya makan satu kali sehari dan dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi secara umum.

Tidak makan pagi atau melewatkan sarapan, dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih besar.

Sedangkan dampak melewatkan makan siang atau makan malam, dikaitkan dengan risiko kematian semua penyebab yang lebih besar, termasuk peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Apakah Ada Efek Samping Makan Buah Nanas?

Bahkan, ada dampak buruk juga bagi mereka yang makan tiga kali sehari, namun dalam waktu yang terlalu berdekatan.

Misal sarapan dan makan siang berdekatan, dengan jeda waktu 4,5 jam satu sama lain, juga terbukti dapat meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebab.

"Penelitian kami mengungkapkan bahwa orang yang makan hanya satu kali sehari lebih mungkin meninggal daripada mereka yang makan lebih banyak setiap hari," kata ahli epidemiologi Yangbo Sun dari University of Tennessee.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa berdasarkan temuan ini, mereka merekomendasikan makan setidaknya dua hingga tiga kali makan dengan jeda waktu yang panjang dalam sehari.

Hasil studi orang yang melewatkan makan

Sekitar 30 persen peserta studi secara teratur makan kurang dari 3 kali sehari. Analisis data menunjukkan mereka yang makan kurang dari 3 kali atau melewatkan jam makan, berusia lebih muda, laki-laki kulit hitam non-Hispanik, dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan pendapatan keluarga lebih rendah.

Baca juga: Sejarah Makan Kue Ulang Tahun, dari Mana Asalnya?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com