Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Meskipun produksi, tampilan, dan konsumsi cerutu dan rokok berbeda, keduanya menimbulkan risiko kesehatan yang serius," kata Dr. Edwin Lin, dokter onkologi hematologi di Rumah Sakit PIH Health Whittier di California.

Ia pun menambahkan, salah satu cara terbaik untuk mencegah kanker adalah dengan tidak pernah mulai merokok dan berhenti sesegera mungkin.

Bahaya cerutu bagi kesehatan

Menurut American Lung Association (ALA), perokok cerutu sekitar 27 kali lebih mungkin terkena kanker mulut daripada bukan perokok.

Bahaya cerutu bagi kesehatan perokok juga dapat berisiko 15 kali lebih mungkin terkena kanker kerongkongan, serta 53 kali lebih mungkin terkena kanker laring.

Baca juga: Apakah Fenomena Solstis 22 Desember Berbahaya?

CDC juga mencatat bahwa merokok cerutu berat juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit paru-paru, seperti emfisema dan bronkitis kronis.

Bahkan, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa bukan perokok yang menghirup atau terpapar asap cerutu juga bisa berisiko.

Asap rokok bekas mengandung bahan kimia beracun yang sama dengan asap rokok bekas. Jenis asap ini juga dapat menyebabkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantun[g.

Tak hanya itu, asap cerutu juga dapat meningkatkan risiko dan tingkat keparahan asma masa kanak-kanak, infeksi telinga, dan infeksi pernapasan pada anak-anak.

Baca juga: Apakah Ada Ikan yang Bisa Terbang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com