Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Sinusitis Hingga ke Telinga Sering Berulang, Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 01/01/2023, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

Selain itu, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, hindari asap rokok, rutin berolahraga di pagi hari, jaga lingkungan tetap bersih, bersihkan kamar dan pendingin ruangan secara berkala. Apabila memiliki alergi terhadap bulu binatang, sebaiknya hindari dekat-dekat dengan hewan.

Usahakan juga untuk mencukupi kebutuhan hidrasi. Orang dengan riwayat alergi memproduksi lendir di hidung lebih banyak dibanding orang yang tidak punya alergi. Dengan mencukupi kebutuhan hidrasi dengan air suhu netral dapat membantu mencairkan lender-lendir pada hidung dan tenggorokan.

Baca juga: 6 Gejala Infeksi Sinusitis, Sakit Kepala hingga Hidung Tersumbat

Jika kondisi alergi terinfeksi bakteri atau virus, hal tersebut dapat menyebabkan sinusitis, terutama apabila tidak ditangani dengan tepat, tidak optimal terapi pengobatannya, dan tidak disiplin dengan pemakaian obatnya. Peradangan dan infeksi dapat masuk ke rongga-rongga hidung.

Untuk menegakan diagnosis sinusitis dilakukan dengan anamnesa/tanya jawab tentang perjalanan penyakitnya, pemeriksaan fisik oleh dokter, baik dengan endoskopi maupun secara visual, serta dengan pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dengan X-Ray atau MRI.

Sinusitis dapat sembuh jika penanganannya tepat. Penanganan sinusitis tergantung kondisi masing-masing pasien dan bagaimana perjalanan penyakitnya. Jika cepat ditangani dan mengetahui antisipasinya diharapkan sinusitis tidak sampai ke tingkatan yang lebih berat.

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk sinusitis selain terapi pengobatan adalah dengan fisioterapis seperti inhalasi atau diatermi, yakni dihangatkan seluruh wajah. Jika sinusitis sudah berlangsung lebih dari 3 bulan, disebut sinusitis kronik, maka harus dicari sumber penyebabnya.

Jika pengobatan tidak berhasil dalam beberapa tahap pengobatan, maka tindakan bedah adalah langkah yang harus diambil di kemudian hari.

Untuk memastikan apakah benar terjadi penjalaran infeksi dari rongga sinus sampai ke telinga. Biasanya diperlukan pemeriksaan pendengaran misalnya audiometri, timpanometri impedance, dan lainnya.

Baca juga: Sinusitis Kambuh, Ini Perawatan Sinus yang Bisa Dilakukan

Pemeriksaan sinusitis yang berulang dan menjalar ke telinga sebaiknya ditangani secara tepat dengan dokter spesialis telinga hidung tenggorokan yang memiliki fasilitas lengkap untuk pemeriksaan penunjang.

Dokter biasanya akan memberikan terapi pengobatan yaitu obat minum atau obat semprot untuk membersihkan hidung atau melonggarkan hidung atau mencegah pembengkakan sesuai dengan kondisi pasien.

Jika kondisi yang Ibu alami sudah disertai dengan penurunan pendengaran atau ada nyeri di telinga, sering pilek, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter.

Jangan lupa, apabila ada keluhan di gigi dan mulut juga sebaiknya segera ditangani oleh dokter gigi untuk mencegah infeksi tidak menjalar ke rongga hidung/rongga sinus.

Semoga penjelasan saya membantu ya, Bu. Salam sehat untuk Ibu!

dr. Lola Yucola, Sp. THTBKL, M.Kes

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan

RS Pondok Indah – Puri Indah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com