Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesar Cimandiri Pemicu Banyak Gempa Besar, Sesar Apa Itu?

Kompas.com - 12/12/2022, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sebelumnya, Sesar Cimandiri ramai disebut sebagai pemicu gempa bumi di Cianjur pada 22 November lalu. Namun, pada akhirnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab gempa Cianjur adalah Sesar Cugenang.

Bukan tanpa sebab Sesar Cimandiri disebut sebagai biang gempa Cianjur. Ternyata patahan ini sering kali menjadi pemicu banyak gempa yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat.

Seperti dikutip dari geologi.co.id, dalam satu abad ini, tercatat sedikitnya tujuh gempa besar terjadi di wilayah Jawa Barat.

Di antaranya, gempa Pelabuhan Ratu pada tahun 1900, gempa Padalarang tahun 1910, Gempa Conggeang tahun (1948, gempa Cibadak tahun 1973, gempa bumi Gandasoli tahun 1982, dan gempa Sukabumi tahun 2001.

Tingginya aktivitas gempa bumi di wilayah tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat agar daerah rawan bencana di sepanjang jalur patahan geser aktif Cimandiri menjadi zona merah dan area non-hunian.

Baca juga: Analisis Gempa Cianjur yang Diduga Dipicu Sesar Cimandiri

Diberitakan Antara News, Minggu (11/12/2022), berdasarkan peta BMKG diperoleh hasil foto udara zona bahaya patahan aktif atau Sesar Cimandiri sepanjang 9 Km dan membentang melewati sembilan desa, mulai dari Desa Ciherang hingga Desa Nagrak.

Lantas, apa itu Sesar Cimandiri dan mengapa daerah patahan geser ini sangat aktif?

Menurut situs geologi.co.id, Sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang 100 Km.

Kawasan ini membentang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.

Bentuk morfologi Sesar Cimandiri ini terekam dalam bentangan Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan Kota Sukabumi yakni berupa kelurusan sepanjang lembah Cimandiri.

Baca juga: Sesar Lembang, Sesar Aktif Gempa di Jawa Barat Dimonitor Sejak 1963

Adapun pergerakan Sesar Cimandiri ini terlihat dari kenampakan pada bawah permukaannya. Apabila diamati dari penampang bawah permukaan data seismik, maka akan tampak struktur bunga.

Pada tahun 2007, para peneliti di Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) pernah menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri terbagi atas lima segmen, di antaranya sebagai berikut.

  • Segmen 1: Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik
  • Segmen 2: Citarik-Cadasmalang
  • Segmen 3: Ciceureum-Cirampo
  • Segmen 4: Cirampo-Pangleseran
  • Segmen 5: Pangleseran-Gandasoli.

Aktivitas gempa bumi yang disebabkan oleh Sesar Cimandiri, telah sering menyebabkan kerusakan bangunan, rumah dan tak sedikit menelan korban jiwa.

Oleh sebab itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto merekomendasikan agar lokasi bencana sepanjang Sesar Cimandiri dijadikan zona merah dan area non-hunian.

"Jadi sekitar 300 hingga 500 meter jalur Sesar Cimandiri tersebut sebisa mungkin menjadi area non-hunian seperti jalur hijau, pertanian maupun ruang terbuka hijau," ujar Iwan.

 

Baca juga: Sesar Lembang Terus Dipantau BMKG, Simak 4 Fakta Sesar Aktif Gempa Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com