Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Kuburan Hiu di Dasar Samudra Hindia

Kompas.com - 11/12/2022, 19:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Sains Nasional Australia CSIRO menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan di kedalaman laut di dekat Kepulauan Cocos (Keeling).

Para ilmuwan ini menemukan kuburan hiu yang dipenuhi dengan fosil gigi berusia jutaan tahun.

Awalnya, peneliti mengira mereka telah menarik jaring yang penuh dengan sedimen dan nodul mangan, hingga akhirnya mereka melihat lebih dekat.

Baca juga: Studi: Hiu Megalodon Bisa Memakan Paus Orca Hanya dengan 5 Gigitan

Mengutip Science Alert, Minggu (11/12/2022) setidaknya lebih dari 750 gigi termineralisasi yang mewakili spesies predator diangkat dari kedalaman 5,4 kilometer.

"Sungguh menakjubkan apa yang kami lihat. Tidak semuanya fosil, ada juga gigi hiu mako yang relatif baru dan dua spesies kerabat hiu putih besar," ungkap Dianne Bray, petugas koleksi Museum Victoria Research Institute.

Kurator ikan Western Australian Museum Glen Moore juga mengatakan penemuan ini berisi campuran yang menarik antara bagian tubuh hiu modern dan purba termasuk beberapa dari nenek moyang langsung megalodon.

"Hiu ini berevolusi menjadi megalodon, yang terbesar dari semua hiu. Tetapi mati sekitar 3,5 juta tahun yang lalu," kata Moore.

Hiu megalodon begitu besar sehingga mereka bisa menelan hiu terbesar saat ini, hiu putih besar (Carcharodon carcharias) dengan utuh.

Berhubung hiu memiliki kerangka tulang rawan sebagian besar sisa-sisa tulang mereka membusuk sebelum menjadi fosil, kecuali gigi dan sesekali sisik.

Jadi sisa-sisa tersebut adalah satu-satunya petunjuk yang dimiliki untuk mengetahui tentang bagaimana sejarah 450 juta tahun hewan purba itu di Bumi.

Namun masih belum jelas mengapa begitu banyak sisa-sisa yang mencakup periode sejarah yang begitu panjang bisa terkumpul di satu tempat.

Baca juga: 5 Ikan Hiu Tercepat di Dunia

"Saya tak tahu penjelasan yang jelas mengapa mereka semua bisa bersama di tempat itu, selain mungkin itu adalah titik terendah di dasar laut sehingga mereka akhirnya akan turun," papar Moore.

Kuburan hiu ini ditemukan selama penelitian dua taman laut baru yang terletak 2500 kilometer lepas pantai barat Australia.

Usai penemuan itu kapal penelitian CSIRO kemudian telah memulai perjalanan ke tempat lain yakni Taman Laut Gascoyne di lepas pantai Australia Barat.

Di awal pelayarannya itu, mereka menemukan spesies baru hiu tanduk bergaris kecil yang merupakan spesies unik di Australia tetapi belum dideskripsikan dan diberi nama.

Hiu tanduk yang sudah diketahui cenderung bersembunyi di antara bebatuan dan rumput laut di dasar laut yang dangkal pada siang hari. Lalu muncul pada malam hari untuk mencari makan.

Tapi spesies baru ini ditemukan di perairan dengan kedalaman lebih dari 150 meter, di mana tutupan seperti rumput laut tak tersedia.

Diperkirakan sekitar seperti spesies yang ditemukan dalam perjalanan survei tersebut merupakan spesies baru dalam ilmu pengetahuan.

Namun tak hanya sebatas menemukan spesies baru saja, perjalanan juga memberi kesempatan untuk mempelajari mengenai ekosistem laut, jangkauan, kelimpahan, dan perilaku spesies.

Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Sekelompok Orca Bunuh Hiu Putih Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com