Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguburan Anak Zaman Batu, Dikubur dengan Bulu dan Tanaman Langka

Kompas.com - 07/11/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Delapan ribu tahun yang lalu, seorang anak dari Zaman Batu yang tinggal di wilayah yang sekarang disebut Majoonsuo, Finlandia, meninggal.

Kini makam anak tersebut ditemukan dan mengungkap berbagai hal mengenai penguburan yang terjadi kala itu. Salah satunya, mengenai peristirahatan terakhir yang dipersiapkan dengan berbagai hiasan seperti bulu dan serat tanaman langka.

Bulu-bulu yang ditemukan juga sekaligus merupakan sampel bulu pertama yang ditemukan di pemakaman Finlandia di era Mesolitikum.

Baca juga: Praktik Pemakaman Wanita di Perahu Dilakukan 1.000 Tahun Lalu, Seperti Apa?

 

Penelitian ini juga menunjukkan, bagaimana fragmen bahan organik dapat diawetkan di tanah kuburan selama ribuan tahun.

"Metode yang digunakan menunjukkan, bahwa jejak bulu dapat ditemukan bahkan di kuburan berusia beberapa ribuan tahun, termasuk di Finlandia," kata Kristiina Mannermaa, arkeolog dari University of Helsinki di Finlandia.

Mengutip Science Alert, Sabtu (5/11/2022) memahami budaya di masa lalu, seperti menyusun teka-teki ketika sebagian besar bagiannya hilang.

Apalagi artefak dari bahan organik, di mana tingkat keasaman tanah yang tinggi menurunkan bahan tersebut secara menyeluruh.

Tetapi penelitian baru ini menunjukkan, bahwa jejak barang kuburan organik yang halus dapat tetap berada di tanah selama ribuan tahun.

Kuburan itu ditemukan di bawah jalan yang tak beraspal di hutan, yang pertama kali diidentifikasi dengan garis miring berwarna oker merah di atas kerikil pucat jalan tersebut.

Itu merupakan tanda penguburan kuno. Sebuah tim arkeologi pun dikerahkan untuk menggali situs itu sebelum rusak.

Tulang-tulang telah lama membusuk dan hanya menyisakan beberapa gigi dari seorang anak yang berusia tak lebih dari 10 tahun.

Tetapi, tanah di kuburan hampir sepenuhnya merupakan tanah asli yang mengubur anak tersebut. Dan itu membuka jalan lain untuk melakukan analisis tanah.

Tim pun kemudian menggunakan air untuk memisahkan tanah dari bahan organik di dalamnya. Kemudian, mereka menggunakan sejumlah teknik mikroskop untuk mempelajari dan mengidentifikasi apa saja yang mereka temukan.

Hasilnya menarik. Serat yang terungkap adalah serat kulit pohon yang terbuat dari kulit bagian dalam tanaman tertentu, seperti pohon willow.

Baca juga: Ahli Temukan Struktur Zaman Batu, Lebih Tua dari Piramida Mesir

Dengan hanya fragmen mikroskopis yang tersisa, tak mungkin untuk mengatakan secara pasti serat kulit kayu apa di pemakaman itu. Tetapi, peneliti menyebut serat itu merupakan kemungkinan merupakan bagian dari jaring atau sejenis tali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com