Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Sifilis atau Raja Singa Menular?

Kompas.com - 12/10/2022, 13:10 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sifilis atau penyakit raja singa disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pada tahun 1905, ilmuwan asal Jerman telah menemukan bahwa bakteri Treponema pallidum bertanggung jawab atas infeksi sifilis.

Pada awalnya, penyakit raja singa menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala. 

Seiring berjalannya waktu, infeksi berkembang untuk memengaruhi beberapa sistem dalam tubuh, yang kemudian dapat memiliki efek yang parah.

Bagaimana penyakit raja singa menular?

Dilansir dari Healthline, satu-satunya cara sifilis menular adalah melalui kontak langsung dengan chancre atau luka sifilis.

Baca juga: Apa Saja Gejala Sifilis pada Wanita?

Luka akibat penyakit raja singa ini cenderung berkembang pada:

  • Mulut
  • Penis
  • Vagina
  • Dubur

Utamanya, sifilis ditularkan secara seksual. Ini berarti seseorang dapat tertular melalui seks oral, anal, dan vaginal, atau kontak antar genital secara langsung.

Bayi juga dapat tertular sifilis jika ibunya memiliki riwayat infeksi sifilis yang tidak diobati. Ini disebut sifilis kongenital. 

Selain melalui kontak seksual, penyakit raja singa ditularkan melalui transfusi darah, meskipun hal ini termasuk sangat jarang terjadi. 

Baca juga: Apakah Sifilis atau Raja Singa Bisa Sembuh?

Berlawanan dengan mitos, seseorang tidak dapat tertular penyakit raja singa melalui:

  • Berbagi toilet
  • Memakai pakaian orang lain
  • Menggunakan peralatan makan orang lain

Ini karena bakteri penyebab penyakit raja singa tidak bisa hidup lama di luar tubuh manusia.

Apakah penyakit raja singa bisa sembuh?

Dikutip dari Verywell Health, penyakit raja singa bisa disembuhkan. Perawatan dini untuk menyembuhkan sifilis dapat mencegah penularan dan mencegah penyakitnya berkembang.

Jika khawatir menderita penyakit raja singa, segera konsultasi dengan dokter karena perawatan sedini mungkin dapat menyembuhkannya.

Pengobatan awal sifilis dengan penisilin pun penting karena penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi yang mengancam jiwa dalam jangka panjang.

Baca juga: Mengenal Sifilis Kongenital pada Ibu Hamil dan Bahayanya bagi Janin

Pada tahap selanjutnya, sifilis tetap dapat disembuhkan. Namun, penderitanya mungkin perlu menggunakan penisilin untuk waktu yang lebih lama.

Jika kerusakan saraf atau organ terjadi selama tahap akhir sifilis, pengobatan tidak akan memperbaikinya. 

Dalam hal ini, perawatan berfungsi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dengan membersihkan bakteri dari tubuh penderita raja singa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com