Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Kompas.com - 23/07/2022, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Selain itu, gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan dan fatigue atau mudah lelah.

Beberapa gejala ini pula yang dirasakan oleh Ruben Onsu, seperti ganguan ketajaman penglihatan dan mudah lelah.

Irfan Hakim dalam acara reality show-nya itu juga menceritakan bahwa kondisi Ruben Onsu yang mudah lelah itu juga kerap terlihat di lokasi syuting mereka.

Baca juga: Ruben Onsu Idap Penyakit Empty Sella Syndrome dan Tidak Tahan Dingin, Mengapa Bisa Terjadi?

“Kadang-kadang kalau dia (Ruben Onsu) lagi di panggung, tiba-tiba dia pegang tangan, mau jatuh, sudah kaku, sudah lemas, penonton enggak ada yang tahu,” cerita Irfan.

4. Kondisi tidak tahan dingin belum tentu disebabkan Empty Sella Syndrome

Ruben Onsu juga mengungkapkan bahwa sejak menderita penyakit Empty Sella Syndrome, dia menjadi tidak kuat berada di dalam ruangan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.

Di salah satu acara stasiun televisi yang dipandu oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad, Ruben bercerita bahwa kondisi tubuhnya akan semakin menurun apabila suhu di studio terlalu dingin.

“Kalau dingin iya, gue sudah kaku, benar-benar enggak bisa bergerak. Jadi mesti diam dulu panasin badan baru (normal),” kata Ruben.

Menurut Viola, keluhan Ruben yang tidak tahan dingin, bisa jadi tidak berhubungan langsung dengan kondisi Empty Sella Syndrome-nya,” kata Viola.

Kondisi ini, bisa jadi, ada kaitannya dengan kondisi pasien yang Hemoglobin (Hb) -nya drop berulang sampai 5mg/Dl.

Baca juga: Ruben Onsu Mengidap Empty Sella Syndrome, Penyakit Apa Itu?

Untuk diketahui, Ruben mengaku telah berulang kali mengalami Hb rendah dan kritis.

5. Apakah Empty Sella Syndrome bisa disembuhkan?

Dijelaskan oleh Viola, pada dasarnya penyakit Empty Sella Syndrome ini masih bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya.

“Untuk primary Empty Sella Syndrome yang tidak menimbulkan gejala apa-apa, tidak perlu dilakukan terapi apa-apa,” kata dia.

Sementara itu, untuk yang sekunder dan bergejala, maka pengobatan tentu akan mencakup penyebab dasarnya.

Jika pasien memiliki penyebab dasar penyakit infeksi atau tumor, maka dokter tentu akan mengatasi atau menangani masalah utama penyebabnya itu.

Selanjutnya, pasien juga akan diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com