KOMPAS.com - Saat ini, dua subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5, dilaporkan telah menyebabkan lonjakan kasus infeksi Covid-19 di banyak negara. Bahkan, jutaan orang dilaporkan terinfeksi Covid-19 lagi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mencatat peningkatan kasus Covid-19, hingga 30 persen dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris, lebih dari 1,7 juta orang telah terinfeksi di mana beberapa di antaranya telah terinfeksi kembali, dan diprediksi akan mengalami hal serupa.
Pihaknya menyebut, ketika varian Omicron melanda Inggris pada Desember lalu tingkat infeksi ulang atau reinfeksi meningkat sampai 15 kali lipat.
Dilansir dari Independent, Kamis (21/7/2022) para ilmuwan meyakini bahwa mutasi virus corona varian Omicron memungkinkan virus mengelabui sistem kekebalan yang sudah terbentuk sebelumnya.
Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang yang telah divaksinasi atau terinfeksi, bisa mengalami reinfeksi Covid-19.
Profesor imunologi di Imperial College London, Danny Altmann menjelaskan Omicron adalah varian yang sulit dilawan, yang artinya perlu perlindungan perlindungan ekstra agar tidak tertular lagi.
Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Tak Pernah Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi?
Hal tersebut, kata dia, menunjukkan meskipun pernah terinfeksi Covid Omicron selama gelombang Natal dan Tahun Baru, masih ada kemungkinan seseorang akan tertular atau terinfeksi lagi oleh virus corona penyebab Covid-19.
“Pasti ada banyak orang yang terkena Covid di awal tahun yang kembali terinfeksi lagi, termasuk beberapa dengan (infeksi) BA.4 dan BA.5 yang pernah terinfeksi BA.1 atau BA.2 empat bulan lalu," ungkap pemimpin Zoe Health Study, Prof Tim Spector.
Dia mengaku, jarang melihat kasus di mana penyintas mengalami infeksi ulang Covid-19 dalam kurun waktu tiga bulan usai dinyatakan negatif.
Vaksinasi Covid-19 dapat mencegah pasien mengalami keparahan penyakit maupun kematian akibat infeksi.
Namun, mereka yang sudah divaksinasi dan mendapatkan suntikan booster masih rentan terhadap virus corona, terlebih di tengah merebaknya subvarian baru.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 17 Juni 2022, para peneliti dari China menunjukkan, subvarian Omicron BA.2.12.1, BA.4, dan BA.5 memiliki kemampuan menghindari antibodi, baik setelah infeksi maupun setelah vaksinasi. Mereka pun menduga inilah faktor penyebab terinfeksi Covid-19 lagi.
Baca juga: Pria Turki Terinfeksi Covid-19 Lebih dari Setahun, Kok Bisa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.