KOMPAS.com - Sekitar empat hingga tujuh kali dalam setahun, Bumi, Bulan, dan Matahari kita berbaris tepat untuk menciptakan pertunjukan bayangan skala kosmik yang dikenal sebagai gerhana.
Orbit Bulan mengelilingi Bumi relatif miring terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Kemiringan ini adalah penyebab gerhana terjadi hanya sesekali, bukan setiap bulan.
Ada dua jenis gerhana: bulan dan matahari. Selama gerhana bulan, bayangan Bumi mengaburkan Bulan. Selama gerhana matahari, Bulan menghalangi Matahari dari pandangan.
Gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika Bumi diposisikan tepat di antara Bulan dan Matahari, bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan, meredupkannya dan terkadang mengubah permukaan Bulan menjadi berwarna merah selama beberapa jam.
Baca juga: Dampak Gerhana Bulan Baru Terasa, Pasokan Ikan Laut Tersendat di Pasar Blitar
Dilansir dari NASA, ada tiga jenis gerhana bulan, yakni:
Gerhana bulan total dapat terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dan bayangannya menutupi Bulan. Beberapa sinar matahari yang melewati atmosfer Bumi mencapai permukaan Bulan, meneranginya dengan remang-remang.
Warna dengan panjang gelombang lebih pendek biru dan ungu lebih mudah menyebar daripada warna dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan jingga. Karena panjang gelombang yang lebih panjang berhasil melewati atmosfer Bumi, dan panjang gelombang yang lebih pendek telah menyebar, Bulan tampak berwarna jingga atau kemerahan selama gerhana bulan.
Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, Bulan semakin tampak merah.
Baca juga: Warga di Karawang Diminta Waspada Banjir Rob Dampak Gerhana Bulan Total
Posisi sejajar Matahari, Bumi, dan Bulan yang tidak sempurna mengakibatkan Bulan hanya melewati sebagian dari umbra Bumi.
Bayangan itu tumbuh dan kemudian surut dan tidak sepenuhnya menutupi Bulan.
Bulan bergerak melalui penumbra Bumi atau bagian terluar yang samar dari bayangannya.
Dalam kondisi ini, Bulan tampak sangat redup sehingga sulit untuk dilihat.
Gerhana bulan disebabkan oleh Bumi yang menghalangi sinar matahari mencapai bulan dan menyebabkan bayangan di permukaan bulan.
Baca juga: Sebelum Meninggal, GRAy Koes Isbandiyah Saksikan Gerhana Bulan di Magetan
Menurut Time and Date, gerhana bulan total terjadi dalam tujuh tahap:
1. Gerhana penumbra dimulai
Tahap pertama ini tidak begitu terlihat dengan mata telanjang dan terjadi ketika bayangan penumbra mulai bergerak melintasi bulan.
2. Gerhana sebagian dimulai
Umbra mulai menutupi bulan. Ini biasanya bagian pertama dari gerhana yang terlihat dengan mata telanjang.
3. Gerhana total dimulai
Saat umbra menutupi permukaan bulan sepenuhnya, bulan berubah warna menjadi merah.
4. Gerhana maksimum
Ini adalah tahap gerhana dengan cakupan maksimum permukaan bulan oleh umbra bumi.
Baca juga: Gerhana Bulan Total, BMKG: di Riau Bisa Lihat Fase Total hingga Akhir
5 Gerhana total berakhir
Umbra bumi mulai menjauh dari permukaan bulan saat gerhana mulai berakhir.
6. Gerhana sebagian berakhir
Umbra bumi meninggalkan permukaan bulan.
7. Gerhana penumbra berakhir Bayangan bumi tidak lagi melintasi permukaan bulan.
Selama gerhana bulan parsial, hanya sebagian bulan yang memasuki bayangan Bumi. Bayangan bumi akan tampak gelap pada sisi bulan yang menghadap bumi.
Seberapa banyak bagian bulan yang memasuki bayangan Bumi bergantung pada bagaimana posisi sejajar matahari, Bumi, dan bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.