Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Subvarian BA.4 dan BA.5 di Musim Haji, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/06/2022, 11:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Subvarian BA.4 dan BA.5 telah ditemukan di Indonesia. Bertepatan dengan musim haji, epidemiolog mengimbau agar seluruh pihak waspada terhadap potensi penularan subvarian ini.

Berkaitan dengan hal itu, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga Dr dr M Athoillah Isfandiari, M.Kes, mengingatan bahwa kepulangan jemaah haji berpotensi menularkan dua subvarian tersebut.

Pasalnya, ketika berada di Padang Arafah mayoritas jemaah haji tidak menggunakan masker. Sehingga berisiko terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang disebut lebih cepat menular.

"(Sebanyak) 4 juta orang dari seluruh dunia di tempat yang sama tanpa masker dalam situasi di mana ada bayang-bayang transmisi BA.4 dan BA.5. Ada peluang jemaah kita yang dari Indonesia membawa oleh-oleh BA.4 dan BA.5 pada saat terjadinya event tersebut," ucap Athoillah dalam webinar, Kamis (23/6/2022).

"Mudah-mudahan ini tidak terjadi ya tentunya," lanjut dia.

Selain itu, ada pula potensi penularan selama Idul Adha yang akan berlangsung sekitar dua pekan lagi. Pasalnya, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia kerap kali dibarengi dengan peningkatan mobilitas masyarakat selama libur hari raya, Natal dan tahun baru.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Diidentifikasi di Indonesia, Ini Antisipasi Kemenkes

Dokter Athoillah mengungkapkan subvarian BA.4 atau BA.5, menjadi virus yang diwaspadai karena memiliki kemampuan mengelabui sistem imun atau escape immunity.

Dengan kata lain, seseorang yang sudah divaksinasi pun masih berisiko mengalami infeksi terutama jika tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Kita harus waspada karena meskipun sekarang ini meningkat tapi belum selesai (kasusnya). Kita selama ini peningkatan kasus selalu mengikuti event mobilitas sosial. Kita masih ada Idul Adha dua minggu lagi," ungkap dr Athoillah.

Maka, dirinya mengimbau untuk mewaspadai momen Idul Adha dan kepulangan jemaah haji yang berpotensi menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Jemaah haji diimbau waspada penularan subvarian Omicron

Dr Athoillah menilai, jemaah haji perlu waspada terhadap penularan virus, seperti yang saat ini menyebar luar subvarian BA.4 dan BA.5, terutama saat akan pulang ke Indonesia.

Baca juga: WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Seperti Apa Karakteristiknya?

360 Jemaah haji kloter pertama Kaltim berangkat ke Jeddah melalui Bandara SAMS Sepinggan, BalikpapanKOMPAS.COM/Ahmad Riyadi 360 Jemaah haji kloter pertama Kaltim berangkat ke Jeddah melalui Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan

Apabila merasakan gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, maupun sakit tenggorokan untuk tidak mengabaikannya. Artinya, mereka perlu memeriksakan guna memastikan apakah dirinya terpapar virus corona.

"Perlu perubahan persepsi perilaku. Pulang haji batuk dan pilek dianggap biasa, disebutnya oleh-oleh haji. Ini mindset yang harus diubah," imbuhnya.

Adapun untuk mencegah penyebaran subvarian BA.4 dan BA.5 pasca menjalankan ibadah haji, Athoillah menyarankan dua upaya yang dapat dilakukan ketika jemaah sampai ke Indonesia di antaranya:

  • Melakukan karantina kepada para jemaah haji
  • Serta melakukan tes Covid-19

Kemudian, pemantauan terhadap gejala yang muncul pada jemaah haji yang pulang ke Indonesia juga dinilai penting.

Baca juga: Subvarian BA.4 dan BA.5 Mampu Hindari Antibodi, Apakah Vaksin Covid-19 Masih Efektif?

 

Hal itu dapat dilakukan selama masa karantina, sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing.

"Jika tidak bergejala bisa adakan karantina tiga hari, jika tidak muncul gejala setelah itu bisa pulang ke daerah masing-masing," ujarnya.

Sebaliknya, bagi mereka yang bergejala seperti batuk dan pilek bisa melakukan tes PCR, dan ada baiknya ditambah dengan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Perlu diketahui, berdasarkan laporan Kemenkes hingga Kamis 23 Juni 2022, tercatat ada 143 kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 yang sudah diidentifikasi.

Subvarian BA.4 dan BA.5 sudah teridentifikasi di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah, serta Yogyakarta.

Baca juga: Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 Banyak Dialami Orang Usia Produktif, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com