Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Terdapat tiga jenis sel darah yang masing-masing memiliki fungsi berbeda bagi tubuh, yakni sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Trombosit adalah sel darah khusus yang berfungsi mengontrol pembekuan darah untuk menyembuhkan luka dan menghentikan pendarahan.

Beberapa orang memiliki jumlah trombosit yang rendah sehingga mereka berisiko mengalami pendarahan yang tidak terkontrol.

Dalam kasus lain, seseorang juga bisa memiliki terlalu banyak trombosit dalam darah.

Kondisi ini mengarah ke masalah kesehatan yang mungkin mengancam jiwa terkait dengan pembekuan abnormal.

Baca juga: Fungsi Sel Darah Putih Berdasarkan Jenisnya

Pengertian trombosit

Sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah adalah trombosit.

Trombosit memiliki jumlah yang jauh lebih banyak (150.000 sampai 400.000 per milimeter kubik) daripada sel darah putih.

Namun, trombosit menempati fraksi yang jauh lebih kecil dari volume darah karena ukurannya yang relatif kecil.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sebagaimana sel darah merah, trombosit tidak memiliki inti dan tidak mampu melakukan pembelahan sel (mitosis).

Meski demikian, trombosit memiliki metabolisme yang lebih kompleks daripada sel darah merah. 

Baca juga: Fakta Unik dan Fungsi Gigi Sapi

Ketika dilihat dalam darah segar, trombosit tampak bulat dan cenderung mengeluarkan filamen seperti rambut dari membran.

Trombosit menempel satu sama lain, tetapi tidak pada sel darah merah dan sel darah putih.

Butiran-butiran kecil di dalam trombosit mengandung zat-zat yang penting untuk aktivitas penggumpalan darah dari trombosit.

Fungsi trombosit

Trombosit terbentuk di sumsum tulang dari sel yang dikenal sebagai megakariosit.

Ketika pembuluh darah robek, trombosit bersatu membentuk gumpalan, menyumbat robekan untuk menghentikan pendarahan. 

Baca juga: Fungsi Usus Besar dan Bagian-bagiannya

Dilansir dari Verywell Health, proses penghentian pendarahan ini mencakup proses:

  • Adhesi

Adhesi adalah langkah pertama ketika trombosit bergegas menuju ke area yang berdarah. 

Misalnya, jika jari tergores pisau dan memecahkan pembuluh darah, darah pun akan mengalir ke luar.

Untuk menghentikan alirannya, trombosit di dalam pembuluh yang rusak itu mulai menempel di tempat cedera. 

Trombosit kemudian mengirimkan sinyal kimia untuk bantuan lebih lanjut.

Baca juga: Kornea: Fungsi dan Lapisan

  • Agregasi

Pada langkah berikutnya, lebih banyak trombosit yang menjawab "sinyal" dan mulai terhubung satu sama lain untuk membentuk gumpalan.

  • Koagulasi

Saat trombosit menumpuk di lokasi luka, mereka menutup pembuluh darah dalam apa yang disebut kaskade koagulasi. 

Protein struktural yang dikenal sebagai fibrin bergabung dengan trombosit untuk menyatukan bekuan darah. Fibrin inilah yang akan membentuk keropeng pada luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com