Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Cara mencegah neuropati

Neuropati diketahui sebagai penyakit yang bisa disebabkan karena faktor keturunan, maupun didapatkan dari pola hidup tidak sehat, konsumsi obat, penyakit lain, hingga paparan zat kimia tertentu.

Penyakit yang disebabkan karena faktor keturunan tentu sulit untuk dicegah. Namun, bukan tidak mungkin Anda bisa menurunkan risikonya dengan mengadopsi pola hidup sehat seperti:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi gizi seimbang seperti buah dan sayur
  • Konsumsi vitamin neurotropik sejak dini secara teratur
  • Rutin berolahraga

"Kita mendeteksi neuropati tidak terbatas usia, tapi kita melihat satu faktor risiko yang kedua gejala-gejalanya. Jadi sebenarnya dari sejak ini kita harus mengenal dan mengawasi kalau mulai ada timbul gejala-gejala neuropati. Jangan sampai dia menjadi lebih berat," tutur Manfaluthy.

Baca juga: Persamaan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin

Sebagai informasi, gejala neuropati yang dapat muncul antara lain kesemutan terus-menerus, kram, ada sensasi seperti ditusuk atau terbakar, kaku, kulit kering atau mengkilap, dan mati rasa.

Penyakit tersebut juga bisa memberikan dampak kesehatan yang signifikan pada penderitanya, di antaranya termasuk:

  • Mudah terluka: saraf sensorik sudah mengalami kerusakan, sehingga begitu ada luka kecil tidak berasa sampai akhirnya luka itu membesar dan baru terasa sakitnya.
  • Penurunan berat badan: bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem pencernaan karena gangguan saraf otonom. Lalu menyebabkan gangguan absorbsi serta pencernaan berupa diare dan kembung.
  • Penurunan kekuatan motorik: akibatnya otot akan mengecil dan berubah strukturnya, dan kaki menjadi melengkung.
  • Penurunan sensasi rasa sehingga mudah terluka
  • Impotensi.
  • Depresi.

Baca juga: Olahraga Ini Bantu Cegah Kerusakan Saraf Tepi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com