KOMPAS.com - Sekitar empat hingga tujuh kali dalam setahun, Bumi, Bulan, dan Matahari berbaris tepat untuk menciptakan pertunjukan bayangan skala kosmik yang dikenal sebagai gerhana.
Orbit Bulan mengelilingi Bumi relatif miring terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Kemiringan ini adalah penyebab fenomena gerhana terjadi hanya sesekali, bukan setiap bulan.
Ada dua jenis gerhana, gerhana bulan dan matahari. Selama gerhana bulan, bayangan Bumi mengaburkan Bulan. Selama gerhana matahari, Bulan menghalangi Matahari dari pandangan.
Gerhana Matahari adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar pada bidang yang sama, dan bulan melintas di antara Bumi serta matahari hingga menutupi sebagian atau seluruh Matahari.
Baca juga: Gerhana Matahari: Jenis-jenis dan Proses Terjadinya
Dilansir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan segaris dengan Bumi dan Matahari sehingga mengaburkan pandangan dari Bumi terhadap Matahari secara total maupun sebagian.
Mengutip Time and Date, terdapat 4 jenis gerhana Matahari yang berbeda.
Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari dan hanya menutupi sebagian penumbranya di Bumi.
Gerhana Matahari cincin terjadi ketika piringan Bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh piringan Matahari sehingga tepi luar Matahari tetap terlihat membentuk cincin api di langit.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan mendekati apogee dan antumbra Bulan jatuh di Bumi.
Baca juga: Kapan Gerhana Bulan Total 2022 Terjadi? Ini Penjelasan Ahli
Gerhana Matahari total terjadi ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari.
Fenomena ini hanya dapat terjadi ketika Bulan berada di dekat perigee, titik orbit Bulan yang paling dekat dengan Bumi.
Gerhana Matahari hibrida, yang juga dikenal sebagai gerhana cincin total, adalah jenis gerhana Matahari yang paling langka.
Fenomena ini terjadi ketika gerhana yang sama berubah dari gerhana Matahari cincin menjadi gerhana Matahari total atau sebaliknya di sepanjang jalur gerhana.
Gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika Bumi diposisikan tepat di antara Bulan dan Matahari, bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan, meredupkannya dan terkadang mengubah permukaan Bulan menjadi berwarna merah selama beberapa jam.