Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Dua Alat Kelamin, Bagaimana Cara Lintah Kawin?

Kompas.com - 20/06/2022, 19:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lintah termasuk dalam keluarga cacing beruas (Annelida), dengan ciri tubuh pipih berwarna cokelat kehitaman.

Hewan penghisap darah ini, biasanya hidup di berbagai jenis lingkungan termasuk air tawar, air asin, bahkan bisa pula ditemukan di darat.

Beberapa spesies lintah merupakan karnivora dan menelan mangsanya secara utuh, tetapi sebagian besar dari mereka adalah parasit yang menempel pada inangnya.

Sama seperti manusia, lintah juga perlu bereproduksi untuk menghasilkan keturunannya. Lantas, bagaimana cara lintah kawin?

Baca juga: Siput Laut Kawin dengan Saling Menusuk Kepala Pasangannya

Untuk menjawabnya, kamasutra satwa kali ini membahas mengenai proses perkawinan lintah.

Dilansir dari Sciencing, Senin (23/4/2018) lintah adalah hewan hermafrodit, yaitu memiliki dua alat kelamin jantan dan betina.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa memiliki dua kelamin mengartikan hewan bisa kawin dengan dirinya. Namun ternyata, kebanyakan hewan hermafrodit tidak membuahi dirinya sendiri.

Meski memiliki dua alat kelamin, lintah tetap bereproduksi secara seksual bersama pasangannya dengan menempel di tubuh satu sama lain.

Musim kawin lintah, seperti dilansir dari BioWeb, Kamis (16/6/2022), dapat berlangsung pada awal bulan Juni hingga Agustus. Mereka yang telah matang secara seksual akan mulai memproduksi sperma, dan telur.

Pada saat proses perkawinan, lintah yang berperan sebagai jantan akan melepaskan spermatofor, atau kapsul yang membungkus sperma. Kemudian, spermatofor akan menempel pada pasangannya.

Setelah menempel, sperma akan keluar dari spermatofor yang masuk melalui kulit lintah lainnya. Ketika memasuki kulit, alat ini bergerak menuju ovarium dan membuahi sel telur.

Klitellum -- pita jaringan yang mengeluarkan kepompong dapat membesar saat proses tersebut berlangsung. Usai melakukan perkawinan, lintah akan mengeluarkan kepompong untuk menyimpan telurnya.

Kepompong ini berasal dari kelenjar lintah, yang digunakan untuk melindungi telur-telurnya.

Ketika kepompong terlepas dari tubuhnya, telur yang telah dibuahi menempeli kepompong tersebut. Biasanya, hewan ini akan meletakkan kepompong ke batu maupun tanaman.

Hewan yang memiliki alat hisap di ujung kepala dan ekornya itu, mati setelah bereproduksi sebanyak sekali, atau dalam beberapa kasus dua kali melakukan perkawinan.

Baca juga: Punya Bentuk Tubuh Pipih dan Kecil, Begini Cara Cacing Pipih Kawin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com