Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Wangi Eucalyptus dan Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 10/06/2022, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenazah anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, akhirnya ditemukan dalam keadaan utuh dengan wangi eucalyptus setelah 14 hari pencarian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Eril hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada 26 Mei 2022.

Setelah melakukan pencarian selama 14 hari, akhirnya polisi setempat menemukan jasad Eril di Bendungan Engehalde, Bern, pada Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Segudang Manfaat Daun Eucalyptus, Apa Saja Khasiatnya?

Usai dikonfirmasi dan dipastikan melalui pemeriksaan DNA, jasad tersebut positif sama dengan keluarga Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini.

Jenazah Eril akan segera dibawa pulang ke Indonesia akhir pekan ini dan rencanya dimakamkan pada Senin (13/6/2022).

Kendati, jenazah Eril sudah dinyatakan hilang terbawa arus sungai selama 14 hari, jasadnya ditemukan masih dalam keadaan utuh dan wangi eucalyptus.

Dan MASYA ALLAH. Walaupun sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri,” ujar Emil lewat akun Instagram-nya, @ridwankamil.

Setelah konfirmasi langsung dari Kang Emil mengenai kondisi putra sulungnya itu, ramai masyarakat penasaran mengenai wangi daun eucalyptus itu seperti apa dan mengapa bisa wangi?

Melansir ABC Science, ahli biologi telah mengungkap rahasia dibalik bau atau aroma wangi yang dikeluarkan oleh tanaman eucalyptus.

Studi mengenai rahasia dibalik bau wangi eucalyptus ini telah diterbitkan dalam jurnal online BMC Plant Biology.

Para ahli telah melakukan penelitian terhadap pohon eucalyptus tua berusia 20 tahun di kandang domba di Yeoval, New South Wales.

Pohon tersebut memiliki dua sisi, yaitu sisi cabang-cabang pohon di mana daun-daunnya telah diserang oleh predator atau hama serangga, dan sisi lainnya adalah cabang yang tidak tersentuh predator sama sekali.

Tim peneliti kemudian mengumpulkan daun dari kedua sisi pohon dan melalui sekuensing gen ditemukan ada 10 gen yang mengandung perbedaan antara daun dari setiap sisi.

Di mana didapatkan bahwa ada gen-gen dari sampel daun tersebut yang mengalami banyak perubahan.

Wabah serangan predator seperti serangga ini mampu mengubah gen yang ada di daun tersebut.

Dengan begitu, daun-daun yang diambil dari cabang yang diserang oleh serangga memiliki gen yang berubah, dan cabang tidak diganggu oleh serangga memiliki gen yang masih tetap utuh.

Nah, pembahasan mengenai perubahan gen pada daun-daun eucalyptus ini ternyata berkaitan erat dengan aroma atau bau wangi dari tanaman tersebut.

Baca juga: Ramai Ulasan Negatif Sungai Aare, Bukti Lemahnya Etika Milenial di Medsos

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com