Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Raksasa Megalodon Ternyata Bisa Sakit Gigi, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 03/06/2022, 10:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Megalodon adalah hiu raksasa yang sudah punah dan mendominasi lautan jutaan tahun yang lalu. Sebuah studi baru menemukan, meski megalodon karnivora laut yang menakutkan, ternyata hiu raksasa ini tak kebal terhadap masalah gigi.

Dikutip dari Live Science, Kamis (2/6/2022) dalam studi ini peneliti menganalisis gigi megalodon (Otodus megalodon) yang memiliki bentuk terbelah.

Pada manusia dan mamalia lain, faktor genetik, penyakit, atau cedera terkadang dapat memengaruhi tunas gigi dan menyebabkan kelainan gigi yang dikenal sebagai patologi gigi ganda.

Kondisi tersebut terjadi di mana satu gigi tumbuh dengan perpecahan memanjang di tengah. Namun sedikit yang diketahui tentang patologi ini pada hiu.

Peneliti pun kemudian menganalisis gigi megalodon yang terbelah sepanjang 10 cm bersama dengan gigi fosil yang terbelah dari hiu lain untuk menentukan apa yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk.

Baca juga: Seberapa Besar Gigi Hiu Megalodon?

Untuk mengetahui benarkah hiu raksasa megalodon bisa sakit gigi, ilmuwan juga meneliti ratusan fosil gigi hiu yang merupakan koleksi North Carolina Museum of Natural Science di Raleigh.

Mereka hanya menemukan dua contoh deformitas gigi terbelah yang terbelah. Keduanya milik gigi hiu banteng Carcharhinus leucas.

Ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa cedera traumatis adalah penyebab paling mungkin mengapa gigi hiu menjadi terbelah.

Dengan sekitar 300 gigi di mulutnya, megalodon sepertinya tak cukup tergangu oleh satu gigi yang terbelah.

"Tetapi jika tunas giginya (hiu megalodon) terluka oleh duri atau tulang belakang mangsa yang kemudian bersarang di rahang hiu. Itu akan menyebabkan hewan sangat kesakitan dan mungkin membuatnya lebih sulit untuk berburu," kata rekan penulis studi Haviv Avrahami, kandidat doktor di Departemen Ilmu Biologi di North Carolina State University di Raleigh.

Baca juga: Sedang Jalan-jalan, Wanita Ini Temukan Gigi Hiu Purba Megalodon

Seorang pria menggenggam gigi Megalodon yang memiliki panjang sekitar 6 inci, predator hiu purba yang memiliki gigi besar. Gigi Megalodon bisa tumbuh sampai 7 inci, atau setara dengan sebuah pisang.SHUTTERSTOCK/MARK_KOSTICH Seorang pria menggenggam gigi Megalodon yang memiliki panjang sekitar 6 inci, predator hiu purba yang memiliki gigi besar. Gigi Megalodon bisa tumbuh sampai 7 inci, atau setara dengan sebuah pisang.

Lalu apa yang membuat kerusakan traumatis pada tunas gigi hiu raksasa megalodon ini?

Peneliti sendiri menduga luka tersebut disebabkan karena luka tusuk.

Meski lebih banyak memangsa mamalia laut, megalodon kemungkinan memakan mangsa berduri yang dapat menyebabkan cedera seperti itu, seperti misalnya tertusuk tulang belakang ikan pari.

Lebih lanjut, pengamatan lebih dekat pada gigi megalodon tidak hanya menawarkan wawasan baru tentang kelainan bentuk gigi pada hiu.

Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang seberapa umum patologi gigi ganda mungkin terjadi pada garis keturunan hewan lain yang juga memiliki penggantian gigi terus menerus seperti dinosaurus dan buaya.

Baca juga: Seperti Apa Rupa Hiu Megalodon? Secara Ilmiah Masih Misteri

Megalodon merupakan salah satu predator terbesar yang pernah hidup. Ukurannya bisa mencapai 15 meter. Sebagian besar fosil megalodon berasal dari sekitar 15 juta tahun lalu tetapi tak banyak tersisa.

Hiu memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan yang tak sekuat tulang dan biasany atak memfosil dengan baik. Jadi sebagian besar fosil megalodon yang bertahan hingga kini adalah gigi.

Seperti hiu modern, megalodon terus menerus kehilangan gigi dan menumbuhkan yang baru. Beberapa hiu dapat kehilangan dan mengganti puluhan ribu gigi selama hidupnya.

Temuan dari studi fosil gigi megalodon yang menunjukkan hiu raksasa megalodon bisa sakit gigi ini telah dipublikasikan di jurnal PeerJ.

Baca juga: Benarkah Nenek Moyang Hiu Putih adalah Megalodon?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com