Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Vaksin Pneumonia Pfizer Bisa Diberikan untuk Semua Usia

Kompas.com - 26/05/2022, 16:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Vaksin PCV 13 produksi Pfizer telah menjadi vaksin untuk penyakit pneumonia pertama yang mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam penggunaannya bagi semua kelompok usia.

Sebelumnya, vaksin Konjungsi 13-valensi Pneumokokus (PCV 13) produksi Pfizer ini hanya bisa diberikan untuk mencegah penyakit pneumonia pada anak-anak berusia 6 bulan-5 tahun dan dewasa di atas usia 50 tahun saja.

Sementara, dengan izin dari BPOM ini, maka cakupan pemberian vaksin PCV 13 Pfizer ini diperbolehkan juga untuk bayi, anak-anak, dan remaja dari usia 6 minggu hingga 17 tahun, serta dewasa berusia 18-49 tahun.

Sebagai informasi, Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) adalah vaksin yang memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumonia, yang paling sering menyebabkan penyakti pneumokokus pada manusia.

Infeksi pneumococcal ini disebabkan oleh Straptococcus pneumoniae (S. pneumoniae).

Umumnya, masa perlindungan sekitar tiga tahun, dan dahulu hanya diutamakan untuk bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.

Baca juga: Pneumonia Bisa Dicegah, Ini Daftar Vaksinnya

Vaksin pneumonia atau PCV buatan Pfizer ini biasanya dijadwalkan untuk diberikan saat bayi berusia 3 bulan, 5 bulan, 7 bulan dan 15 bulan.

Country Manager PT Pfizer Indonesia, dr Nora T. Siagian mengatakan, dalam perkembangannya, para peneliti meyakini bahwa penting sekali untuk memperluas tingkat atau kelompok usia yang bisa diberikan vaksin PCV 13 ini.

Hal ini dikarenakan, anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun dengan kondisi medis mendasar juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit pneumokokus ini.

Dengan demikian, kata Nora, indikasi usia yang dipelruas pada kelompok usia ini dan pada dewasa berusia 18 hingga 49 tahun memberikan manfaat penting bagi kesehatan masyarakat sebagai vaksinasi terhadap S. pneumoniae yang tepat untuk mengurangi risiko terhadap penyakit pneumokokus, termasuk pada mereka yang memiliki kondisi penurunan daya tahan tubuh.

“Kami sangat senang dengan persetujuan (penggunaan vaksin pneumonia buatan Pfizer) ini sebagai langkah maju yang signifikan, sebab hal ini melanjutkan misi kami untuk memperluas perlindungan terhadap serotipe bakteri penyebab penyakit untuk membantu mencegah infeksi pernapasan yang berpotensi serius, seperti pneumonia pneumokokus di segala usia” jelas Nora dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Ameer Azzikra Meninggal Dunia karena Pneumonia, Begini Cara Mencegah Penyakit Ini

Ilustrasi pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Kematian balita akibat pneumonia di Indonesia peringkat ke-7 di dunia.SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon Ilustrasi pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Kematian balita akibat pneumonia di Indonesia peringkat ke-7 di dunia.

Penyakit Pneumokokus

Penyakit Pneumokokus (Pneumococcal Disease-PD) adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, juga dikenal sebagai pneumokokus.

Pneumokokus dapat menginfeksi orang dari segala usia, termasuk bayi dan anak kecil serta individu dengan kondisi kronis tertentu yang menempatkannya pada resiko yang lebih tinggi.

Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti asma dan penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan seseorang, memiliki resiko terkena penyakit pneumokokus.

Penyakit Pneumokokus biasanya dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Mengenal vaksin pneumonia PCV 13 Pfizer

Vaksin PCV 13 (vaksin konjugat polisakarida pneumokokus [13 – valent, adsorbed]) pertama kali disetujui di Uni Eropa (UE) pada bulan Desember 2009 untuk digunakan pada bayi dan anak kecil.

PCV13 adalah vaksin konjugat pneumokokus yang paling banyak digunakan di dunia dan termasuk dalam Program Imunisasi Nasional pediatrik di 102 negara, termasuk Indonesia.

Vaksin pneumonia buatan Pfizer ini disetujui di Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara negara lain untuk digunakan pada bayi, anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun.

Baca juga: Hari Pneumonia Sedunia 2021: Vaksinasi Pneumonia Penting pada Lansia

Selain itu, PCV13 disetujui untuk digunakan pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di lebih dari 120 negara.

Prevenar 13 sekarang telah disetujui penggunaannya di AS, Uni Eropa, dan 108 negara lainnya untuk digunakan pada dewasa berusia 18 hingga 49 tahun.

Dasar kebijakan usia penerima vaksin pneumonia PCV 13

Adapun ke-13 serotipe pneumokokus pada PCV 13 (1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F dan 23F) merupakan salah satu strain penyebab penyakit invasif yang paling sering ditemui pada anak-anak di seluruh dunia.

Vaksin pneumonia PCV 13 Pfizer ini juga telah mendapat persetujuan untuk digunakan pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di lebih dari 120 negara, dan merupakan vaksin pneumokokus pertama yang mendapatkan prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada populasi orang dewasa yang lebih tua.

Keputusan BPOM dalam menyetujui indikasi yang diperluas merupakan kelanjutan dari pengajuan dan tinjauan studi klinis dari awal hingga akhir seluruh rangkaian proses.

Hasilnya menunjukkan imunogenisitas dan menetapkan profil keamanan pada anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun yang konsisten dengan profil keamanan yang ditetapkan dalam uji coba sebelumnya pada bayi dan anak kecil, serta dewasa berusia 18-49 tahun.

“Kami akan terus bekerja sama dengan otoritas kesehatan dalam upaya memberikan akses ke PCV 13 kepada mereka yang berisiko terkena penyakit,” tegas Nora.

Baca juga: Pneumonia Covid-19 dan Gagal Jantung, Studi Ini Tunjukkan Perbedaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com