Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Tidak Memicu Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Kompas.com - 05/05/2022, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, bahwa hepatitis akut misterius pada anak, tidak disebabkan oleh pemberian vaksin Covid-19.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya keterkaitan antara kasus hepatitis akut berat pada anak yang sudah divaksinasi Covid-19.

"Banyak berita menyebutkan, bahwa kejadian ini dihubung-hubungkan dengan vaksin Covid. Itu tidak benar, karena kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada bukti (ilmiah) bahwa itu berhubungan dengan vaksin Covid," ujar Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Dr dr Hanifah Oswari, Sp.A(K), dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kemenkes, Kamis (5/5/2022).

Dirinya mengakui, bahwa penyakit hepatitis memang berkaitan dengan infeksi virus, namun untuk kasus hepatitis akut pada anak ini masih belum diketahui penyebab pastinya.

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut Misterius Anak, IDI dan IDAI Imbau Masyakatkan Terapkan Prokes

Selain itu, Prof Hanifah menyampaikan sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit hepatitis akut misterius dengan virus Covid-19, meskipun terjadi di waktu yang bersamaan.

Hepatitis akut yang menyerang anak-anak memang tengah menjadi perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui Kemenkes.

Dugaan sementara dari laporan yang ada, kata Hanifah, penyebab penyakit ini berasal dari virus yakni adenovirus 41, SARS-CoV, dan virus lainnya.

"Jadi virus-virus yang tadi kita sebutkan itu diduga, karena masih mungkin kejadian yang (terjadi) bersamaan, tetapi bukan sebagai penyebab langsungnya," terang Hanifah.

"Karena itu menghubungkan virus Covid dan penyakit saja belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksin Covid-nya. Berita seperti itu saya kira perlu diluruskan," lanjutnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, mengatakan hal yang senada. Menurutnya, berita hoaks terkait vaksin Covid-19 dapat memicu hepatitis akut misterius perlu diwaspadai.

"Di media sosial sudah banyak berita hoaks dikaitkan dengan vaksinasi untuk anak. Kalau tidak segera di-maintain bisa menjadi kontraproduktif untuk kita," tutur Muhadjir.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius Anak Diduga Disebabkan Adenovirus, Virus Apa Itu?

 

Ia menambahkan, Kemenkes telah mengambil langkah kuratif maupun preventif, terhadap gejala hepatitis akut yang menjadi persoalan global.

Oleh sebab itu, kesiapsiagaan antara tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan masyarakat pun perlu dipersiapkan dengan baik.

"Tidak ada jeleknya kalau lebih ofensif, jadi tidak menunggu tapi proaktif melakukan penyisiran besar-besaran di setiap daerah untuk memastikan hepatitis akut ini belum menyebar ke mana-mana," kata Muhadjir.

"Kalau seandainya sudah menyebar bisa terdeteksi sejak dini dan segera bisa diatasi," imbuhnya.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tanya Jawab mengenai Penyakit Ini

Dalam kesempatan itu, Juru Bicara Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, menambahkan bahwa sejauh ini tercatat tiga pasien anak yang diduga meninggal dunia karena hepatitis akut.

Berdasarkan hasil investigasi yang ada, ketiga pasien tersebut datang ke rumah sakit dengan kondisi stadium lanjut atau sudah berat.

Menurut hasil pemeriksaan, ketiga pasien tersebut di antaranya adalah anak berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun.

Masing-masing dari mereka ada yang telah menerima vaksinasi Covid-19, dan ada yang belum mendapatkannya sama sekali.

"Yang (usia) 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi, yang usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan yang 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya Covid negatif," jelas Nadia.

Kini, Kemenkes telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso serta laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai laboratorium rujukan, untuk pemeriksaan spesimen.

Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan guna menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Kemudian, diharapkan juga adanya rumah sakit rujukan di setiap kabupaten/kota.

Baca juga: 7 Upaya Mencegah Hepatitis Akut Misterius, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com